Pembangkit Nuklir Onagawa Ditutup Setelah Jepang Diguncang Gempa 7,2 M, Warga Diminta Cari Tempat Tinggi
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pihak berwenang mengeluarkan peringatan tsunami untuk Jepang pada Sabtu, 20 Maret setelah gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo di lepas pantai prefektur Miyagi.

Dilaporkan, gelombang hingga 1 meter menghantam sebagian pantai Jepang setelah gempa bumi.

"Saluran televisi lokal NHK melaporkan, gelombang tsunami pertama setinggi 1 meter (3,2 kaki) menghantam daratan. Selang berapa lama muncul gempa bumi," dikutip dari DW.Com, Sabtu, 20 Maret.

Para pejabat mengatakan bahwa tidak ada laporan langsung tentang cedera atau kerusakan besar. Tohoku Electric Power Co dilaporkan menutup pembangkit nuklir Onagawa karena memeriksa adanya penyimpangan.

Sementara Tokyo Electric Power memeriksa kondisi pembangkit listrik Fukushima Dai-Ichi, yang rusak akibat gempa 2011. Konsulat AS di Sapporo mengatakan kepada orang-orang di daerah itu untuk "mencari tempat yang lebih tinggi."

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan gempa terjadi pada pukul 18.09. waktu lokal (09:09 GMT / UTC) pada kedalaman 60 kilometer (37 mil) di perairan Pasifik di lepas pantai wilayah Miyagi.

Sebuah video yang dibagikan oleh NHK menunjukkan bagaimana gempa tersebut dirasakan di kota Sendai di prefektur Miyagi. Gempa bumi hari ini terjadi tidak lama setelah negara itu menandai 10 tahun sejak gempa mematikan berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011.

Peristiwa satu dekade lalu menyebabkan bencana tiga kali lipat dari tsunami yang  menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.