Bagikan:

JAKARTA - Seekor gurita langka berlengan sembilan berhasil ditankap di lepas pantai Jepang. Langkanya makhluk itu baru disadari ketika gurita ini hendak dijadikan makan malam. Beruntung, salah seorang anggota keluarga tersebut buru-buru tersadar akan keanehan makhluk tersebut.

Semula, gurita langka itu terperangkap bersama tiga gurita lainnya pada 13 November di Teluk Shizugawa, di timur laut kota Minamisanriku, Jepang, seperti diberitakan The Mainichi. Kazuya Sato (40), petani rumput laut wakame adalah orang yang memasang perangkap itu. Ia lantas membawa pulang tangkapannya tersebut.

Gurita yang Sato tangkap kemudian direbus oleh ibunya. Ketika ibunya menuangkan makhluk itu ke dalam panci, ia menyadari bahwa lengan gurita itu ada sembilan. Berbeda dari gurita yang biasanya paling banyak hanya punya delapan kaki.

Gurita langka itu memang sudah mati, namun tubuhnya masih utuh. Jadi Sato membawanya ke museum Nature Center Shizugawa, tempat gurita itu diawetkan dan akan segera dipamerkan.

Mutan?

Teluk Shizugawa, tempat gurita langka itu ditemukan, berada di sekitar 200 kilometer dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang sekarang telah dinonaktifkan. PLTN itu hancur diguncang gempa bumi 7,9 magnitudo dan tsunami pada 2011. 

Atas dasar itu, muncul spekulasi bahwa gurita tersebut merupakan mutan akibat terkena dampak nuklir. Namun, Michael Vecchione, ahli zoologi di Smithsonian's National Museum of Natural History di Washington D.C buru-buru menyangkalnya. Menurutnya tidak mungkin lengan kesembilan gurita itu disebabkan oleh radiasi.

Lebih lanjut Vecchione menjelaskan kepada Live Science, gurita memang mampu meregenerasi lengannya. Dan menurut analisisnya, lengan ekstra tersebut mungkin bisa saja berasal dari kemampuan regenerasinya tersebut.

"Tapi terkadang regenerasi tidak bekerja dengan baik," katanya. "Jika lengannya rusak, ia mungkin salah beregenerasi, bisa juga berakhir dengan jaringan ekstra yang tumbuh keluar dan jaringan ekstra itu bisa berubah menjadi lengan," pungkasnya.