Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah baru Inggris di bawah Partai Buruh pada Hari Rabu mengumumkan akan membangun tugu peringatan Holocaust dan pusat pembelajaran di sebelah Gedung Parlemen di London, sebagai komitmen terhadap janji lama yang dibayangi kontroversi.

Pertama kali diusulkan hampir satu dekade lalu di bawah pemerintahan Konservatif sebelumnya, tugu peringatan Holocaust dimaksudkan untuk menghormati kenangan lebih dari enam juta orang Yahudi dan korban lainnya yang dibunuh oleh Nazi dan kaki tangannya dalam Perang Dunia Kedua.

Pemerintah Perdana Menteri Keir Starmer berencana untuk mengajukan RUU Tugu Peringatan Holocaust, yang mengesahkan biaya proyek dan mencabut undang-undang yang berlaku sejak tahun 1900, yang melarang lokasi yang diusulkan untuk digunakan sebagai apa pun selain taman umum.

"Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memastikan Holocaust tidak pernah dilupakan, untuk memerangi antisemitisme dan segala bentuk kebencian serta prasangka dalam masyarakat kita," kata pemerintah dalam dokumen pengarahan yang menyertai Pidato Raja, yang menetapkan agenda legislatifnya, melansir Reuters 18 Juli.

Tahun lalu adalah tahun terburuk untuk antisemitisme di Inggris sejak pencatatan dimulai pada tahun 1984, dengan ribuan insiden dilaporkan menyusul pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada bulan Oktober, menurut badan penasihat Yahudi.

Komitmen Partai Buruh terhadap tugu peringatan tersebut juga mengikuti upaya PM Starmer untuk membasmi antisemitisme dari partainya, setelah sebuah laporan pada tahun 2020 yang menemukan kegagalan serius dalam cara partai tersebut menangani pengaduan diskriminasi anti-Yahudi.

PM Starmer juga membela hak Israel untuk membela diri dalam perang di Gaza, yang membuat marah beberapa pendukung Muslim di Partai Buruh.

Proposal awal dari tahun 2015 menyerukan sebuah tugu peringatan nasional yang "mencolok dan menonjol" dengan sebuah "pusat pembelajaran kelas dunia" dan mengidentifikasi Victoria Tower Gardens, tepat di sebelah selatan parlemen, sebagai lokasi tugu peringatan tersebut.

Sejak saat itu, tugu peringatan tersebut menghadapi tantangan hukum atas lokasinya dan kritik atas rancangan, tujuan, dan biaya yang diusulkan, termasuk dari para penyintas Holocaust dan anggota keluarga mereka.

Beberapa kritikus menyamakan rancangan tersebut, yang menampilkan hampir dua lusin "sirip" perunggu tinggi untuk melambangkan negara-negara dengan komunitas Yahudi yang dihancurkan oleh Holocaust, dengan "rak roti panggang" dan yang lain mengatakan bahwa hal itu akan menghalangi pandangan parlemen dari taman tersebut.