Bagikan:

JAKARTA - Balkan, bersama dengan sebagian besar Eropa, terus mengalami gelombang panas yang berkepanjangan, memicu kebakaran hutan dan mengeringkan danau di Serbia untuk pertama kalinya.

Ahli meteorologi memperingatkan bahwa gelombang panas seperti itu bisa menjadi lebih parah.

“Saat ini, kita berada di tengah peristiwa cuaca ekstrem, gelombang panas yang ditandai dengan panjang dan intensitasnya,” kata Vladimir Djurdjevic, ahli meteorologi yang berbasis di Beograd, kepada Reuters, Rabu, 17 Juli.

Suhu meningkat di seluruh Balkan pekan ini, dengan sebagian besar negara di kawasan ini, termasuk Kroasia, Montenegro, dan Makedonia Utara, memperkirakan suhu akan mencapai sekitar 39 derajat Celsius (102 Fahrenheit).

Di Serbia, danau Rusanda di provinsi utara Vojvodina, yang berisi lumpur, mengering untuk pertama kalinya, kata penduduk setempat.

"Dulunya rawa dan sekarang rawanya sudah hilang. Ini adalah permukaan (danau) terendah dan ini juga terkena dampak kekeringan ini," kata warga Sava Jovkic, 72 tahun.

Pada Rabu, lembaga kesehatan masyarakat Serbia menyatakan kondisi berbahaya di 10 kota. Sehari sebelumnya, ibu kota Beograd mencatat suhu terpanas pada 16 Juli, dengan suhu 38,4°C (101,1°F).

Suhu Laut Adriatik mencapai rekor tertinggi 29,5°C di beberapa resor pesisir Kroasia.