Bagikan:

JAKARTA - Marcin Romanowski, mantan wakil menteri kehakiman Polandia ditahan oleh Badan Keamanan Dalam Negeri. Dia ditahan setelah kehilangan kekebalan parlemen sebagai bagian dari penyelidikan atas penyalahgunaan uang publik untuk sejumlah tujuan termasuk kampanye politik.

Jaksa menduga anggota partai konservatif Sovereign Poland (PiS) itu menyalahgunakan uang dari Justice Fund yang dialokasikan untuk membantu korban kejahatan.

Selama delapan tahun berkuasa, PiS dituduh oleh para kritikus di dalam dan luar negeri telah meremehkan aturan demokrasi, menjadikan media publik sebagai corong pemerintah, dan mengubah negara sesuai dengan nilai-nilai yang sangat konservatif.

Dilansir Reuters, Senin, 15 Juli, jaksa mengatakan mereka memiliki bukti Marcin Romanowski melakukan 11 kejahatan termasuk melampaui kekuasaannya dan menyebabkan kerugian keuangan negara.

Seorang juru bicara mengatakan Romanowski akan dibawa ke Kejaksaan Nasional untuk didakwa dan diperiksa sebagai tersangka.

Romanowski membantah tuduhan tersebut dan mengatakan tindakan untuk menangkapnya bermotif politik.

Media lokal melaporkan uang dari dana tersebut digunakan untuk menarik pemilih di pedesaan yang ditargetkan oleh Sovereign Poland, dengan membeli segala sesuatu mulai dari mobil pemadam kebakaran hingga peralatan untuk asosiasi ibu rumah tangga di desa.

Jaksa juga mengatakan bahwa 25 juta zlotys (6,41 juta dollar AS) dari dana tersebut digunakan untuk membeli perangkat lunak peretasan telepon Pegasus.

Anggota parlemen Polandia Michal Wos pada Jumat pekan lalu juga kehilangan kekebalan parlementernya dan dituduh oleh jaksa penuntut menyalahgunakan uang dari Justice Fund untuk membeli Pegasus. Dia menyangkal melakukan kesalahan dan mengatakan Pegausus digunakan untuk memerangi kejahatan.

Pemerintahan koalisi Perdana Menteri Donald Tusk yang pro-Eropa mengatakan pihaknya telah membuka jalan bagi jaksa penuntut untuk menyelidiki kesalahan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya yang seharusnya ditutup-tutupi.