JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya seharusnya mati setelah upaya pembunuhan yang digambarkan sebagai kejadian ‘tidak nyata.’
“Saya tidak seharusnya berada di sini, saya seharusnya sudah mati,” kata Trump kepada New York Post dalam wawancara di atas pesawatnya dalam perjalanan ke Milwaukee untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik.
Dilansir CBS News, Senin, 15 Juli, Trump mengatakan kepada surat kabar tersebut dia akan terbunuh jika dia tidak memiringkan kepalanya sedikit ke kanan untuk membaca grafik tentang imigran ilegal saat berpidato di rapat umum.
“Untungnya atau karena Tuhan, banyak orang yang mengatakan karena Tuhan saya masih di sini,” ujarnya.
Dia memuji agen Dinas Rahasia/Secret Service yang membunuh penembaknya.
“Mereka membunuhnya dengan satu tembakan tepat di antara matanya,” katanya.
BACA JUGA:
Trump mengatakan upaya pembunuhan tersebut membuatnya memutuskan untuk menulis ulang pidato yang telah dia persiapkan untuk konvensi tersebut.
Dia mengatakan awalnya menyiapkan pidato sangat keras mengenai pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang buruk. “Namun saya membuangnya karena dia mengatakan harapan akan mempersatukan negara kita,” kata Trump.
Trump terluka di telinga akibat penembakan saat kampanye di Pennsylvania pada Sabtu, 13 Juli dalam serangan yang sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan.
Penyerang ditembak mati dan pejabat penegak hukum mengatakan mereka belum mengidentifikasi motifnya. Penembakan itu menewaskan satu orang dan melukai dua orang lainnya.