Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta maaf atas kemacetan lalu lintas yang meningkat akibat adanya proyek galian saluran air dan kabel di kawasan Kuningan.

"Tentunya kami atas nama Pemprov DKI, sementara kami minta maaf ada gangguan lalu lintas. Tetapi, kalau ini tidak kita lakukan, kapan lagi kita lakukan? Sekali lagi demi Jakarta ke depan kita juga mempercepat, kok," kata Heru kepada wartawan, Jumat, 12 Juli.

Heru meminta masyarakat mengerti bahwa pekerjaan galian yang mengakibatkan penyempitan jalan itu dilakukan demi menunjang peningkatan pelayanan publik, terutama penyediaan air bersih.

Mengingat, Pemprov DKI menargetkan BUMD PAM Jaya untuk meningkatkan cakupan layanan air bersih sudah tersedia menyeluruh hingga 100 persen pada tahun 2030.

"Kalau kita tidak lakukan sekarang, krisis air bersih akan mengadang kita. Maka, target Pemda DKI harus selesai di 2030-2035. Semua supply air bersih kepada masyarakat harus tercapai. Memang ada risiko, risikonya adalah galian di mana mana dan itu kemacetan," urai Heru.

Jika nanti pekerjaan saluran air telah selesai, lanjut dia, maka masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Selain itu, masyarakat juga tak perlu lagi menggunakan air tanah yang bisa mengakibatkan penurunan permukaan tanah di Jakarta.

"Kalau ini sudah mengalir kalah air mengalir sudah kebutuhan kepada masyarakat sudah tercapai. Maka, rentetannya adalah kita bisa mengurangi penurunan air dan permukaan tanah yang saat ini terjadi beberapa senti per tahun," jelas Heru.

Saat ini, terdapat pekerjaan galian saluran air dan kabel optik di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Dampaknya, kemacetan panjang terjadi dari Jalan Mampang Prapatan Raya ke arah kuningan, khususnya saat jam sibuk.