Bagikan:

JAKARTA - Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) "sangat tidak puas" dengan tarif anti-subsidi yang diusulkan oleh Uni Eropa.

Produsen sebelumnya bekerja sama dalam penyelidikan Komisi Eropa terhadap subsidi impor mobil China.

Namun penyelidikan tersebut dianggao mengabaikan fakta dan hasil yang telah dipilih sebelumnya, kata CAAM dalam postingan di aplikasi pesan China, WeChat, dilansir Reuters, Sabtu, 6 Juli.

Uni Eropa memberlakukan tarif hingga 37,6 persen pada impor kendaraan listrik buatan Tiongkok mulai Jumat, 5 Juli, dengan jangka waktu empat bulan.

Tarif tersebut bersifat sementara dan diharapkan terjadi pembicaraan intensif antara kedua belah pihak.

“CAAM sangat menyesali hal ini dan menganggapnya tidak dapat diterima,” katanya.

Bea masuk sementara antara 17,4 persen dan 37,6 persen tanpa tanggal mundur dirancang untuk mencegah apa yang dikatakan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sebagai ancaman membanjirnya kendaraan listrik murah China yang dibuat dengan subsidi negara.