JAKARTA - Kelompok Jihad Islam Palestina menembakkan rentetan roket ke Israel sebagai unjuk kekuatan ketika tank-tank Israel terus maju lebih jauh ke Gaza di tengah pertempuran sengit.
Militan Gaza, sekutu Hamas yang didukung Iran, mengatakan para pejuangnya menembakkan roket ke beberapa permukiman Israel di dekat pagar Gaza sebagai respons atas kejahatan musuh Zionis terhadap rakyat Palestina.
Dilansir Reuters, Senin, 1 Juli, tembakan sekitar 20 roket tidak menimbulkan korban jiwa, menurut militer Israel. Namun laporan tersebut menunjukkan militan masih memiliki kemampuan roket hampir sembilan bulan setelah serangan Israel yang dikatakan bertujuan untuk menetralisir ancaman terhadap Israel.
Di beberapa wilayah Gaza, militan terus melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di wilayah yang telah ditinggalkan tentara beberapa bulan lalu.
Pada Senin, tank-tank Israel memperdalam serangan mereka ke pinggiran Shejaia di timur Kota Gaza untuk hari kelima, dan tank-tank tersebut maju lebih jauh di Rafah barat dan tengah, di Gaza selatan dekat perbatasan dengan Mesir, kata penduduk.
Militer Israel mengatakan telah menewaskan sejumlah militan dalam pertempuran di Shejaia dan menemukan sejumlah besar senjata di sana.
Hamas mengatakan, di Rafah, militannya memancing pasukan Israel ke rumah jebakan di timur kota dan kemudian meledakkannya, sehingga menimbulkan korban jiwa.
Di Rafah, militer Israel mengatakan serangan udara menewaskan seorang militan yang menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukannya.
BACA JUGA:
Israel telah memberi isyarat operasinya di Rafah, yang dimaksudkan untuk membasmi Hamas, akan segera selesai. Setelah fase perang yang intens berakhir, pasukannya akan fokus pada operasi skala kecil yang dimaksudkan untuk menghentikan pembentukan kembali Hamas, kata para pejabat.
Perang dimulai ketika pejuang pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, termasuk warga sipil dan tentara, kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.