Bagikan:

JAKARTA - Dua wilayah di Rusia mengumumkan keadaan ketika kebakaran hutan musim panas menyebar di tengah panas ekstrem.

Gubernur wilayah Tuva yang terpencil di Siberia mengatakan pihak berwenang mengambil langkah tersebut karena kebakaran hutan yang disebabkan oleh panas ekstrem, angin kencang, dan badai petir kering.

“Saat ini tercatat 23 kebakaran hutan terjadi di wilayah republik ini. Sekitar 1.700 hektare terbakar. Sebagian besar terjadi di daerah pegunungan yang tidak dapat diakses,” Vladislav Khovalyg, kepala wilayah Tuva, lewat Telegram dilansir Reuters, Senin, 1 Juli.

Badan cuaca memperkirakan panas akan mereda dalam beberapa hari ke depan, dan hujan diperkirakan akan turun di beberapa bagian wilayah tersebut.

“Namun kita tidak bisa mengandalkan cuaca, bulan Juli secara keseluruhan merupakan bulan yang paling sulit dalam hal situasi kebakaran dan kita harus berjuang untuk setiap hektar hutan,” tulis Khovalyg.

Sementara itu, keadaan darurat federal diumumkan di Republik Sakha, yang juga dikenal sebagai Yakutia. Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan ada 107 kebakaran hutan yang tercatat di lahan seluas lebih dari 331.000 hektar.

Kondisinya dipantau oleh drone, kata kementerian itu melalui Telegram.