Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel melancarkan serangan udara mematikan ke wilayah Jalur Gaza, seiring dengan peningkatan eskalasi bentrokan dengan Palestina pada Senin 10 Mei.

Melansir Reuters Selasa 11 Mei, pejabat kesehatan Jalur Gaza mengungkapkan sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan udara Israel, yang diluncurkan setelah militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem. 

Militer Israel mengatakan, pihaknya melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata, peluncur roket, dan pos militer di Gaza setelah militan di sana, melintasi apa yang disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai 'garis merah'. Menembaki daerah Yerusalem untuk pertama kalinya sejak perang 2014.

Tembakan roket dan serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam, dengan warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai. 

Sesaat sebelum tengah malam waktu setempat, militer Israel mengatakan militan Palestina telah menembakkan sekitar 150 roket ke Israel, yang puluhan di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan misilnya.

Sebelumnya, Hamas dan kelompok militan yang lebih kecil mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket di Yerusalem.

"Kami telah meluncurkan serangan roket terhadap musuh di Yerusalem yang diduduki sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi mereka terhadap kota suci dan agresi terhadap orang-orang kami di Masjid Sheikh Jarrah dan Al-Aqsa," ujar Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas.

Menanggapi hal ini, Israel mengecam serangan roket yang dilakukan, serta berjanji akan membalas seluruh serangan yang dilakukan, dengan serangan yang jauh lebih besar.

"Organisasi teroris melewati garis merah pada Hari Yerusalem dan menyerang kami, di pinggiran Yerusalem. Israel akan menanggapi dengan sangat kuat. Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga negara kami dan tentara kami. Siapapun yang menyerang kita akan membayar harga yang mahal," tukas PM Israel Benjamin Netanyahu.

Terpisah, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan bahwa setidaknya enam roket yang ditembakkan dari Gaza diluncurkan ke pinggiran Yerusalem, di mana sebuah rumah dihantam. Tidak ada korban yang dilaporkan.

"Kami telah mulai menyerang sasaran militer Hamas. Mereka akan membayar mahal. Kami mengalami beberapa peristiwa roket yang ditembakkan oleh teroris Gaza gagal. Ini mungkin sama," papar Conricus. Dia menambahkan, militer sedang menyelidiki laporan bahwa anak-anak telah terbunuh.

Di sepanjang perbatasan Gaza-Israel yang dibentengi, sebuah rudal anti-tank Palestina yang ditembakkan dari wilayah pantai kecil itu menghantam sebuah kendaraan sipil, melukai satu orang Israel, katanya.

Setelah mengetahui kematian di Gaza, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk membatalkan perayaan Idul Fitri mendatang yang menandai akhir Ramadan, dan membatasi mereka hanya untuk ritual keagamaan, menurut pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi WAFA.

Selain itu, ia juga memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang, sebagai penghormatan warga Palestina yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza.