Bagikan:

JAKARTA - Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menyebutkan telah mengusulkan 8 poin agar dunia internasional segera melakukan penyelamatan warga sipil korban perang terutama perempuan dan anak-anak. Usulan tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan kemanusiaan ke Ukraina.

"Pada pertemuan tersebut saya intinya mengusulkan 8 poin yang dianggap paling penting dan relevan untuk saat ini dalam rangka menyelamatkan warga sipil yang menjadi korban perang, utamanya anak-anak, perempuan dan kelompok rentan lainnya," ungkap Pigai dalam keterangan tertulisnya kepada VOI, Sabtu, 29 Juni.

Pigai menjelaskan delapan poin itu terdiri dari mengembalikan anak-anak korban perang kembali ke rumah mereka, Reintegrasi, advokasi, kampanye internasional, mengusahakan keadilan, Restitusi, kompensasi dan rehabilitasi.

"Delapan hal ini saya sampaikan ke dunia internasional dan meminta koalisi dunia untuk membantu korban warga sipil tidak berdosa khususnya perempuan dan anak-anak. Sejauh ini sudah ada 35 negara bergabung dalam koalisi kemanusiaan ini," jelas Pigai.

Aktivis yang berasal dari Papua ini mengatakan telah banyak mendapatkan informasi terkait kondisi anak-anak dan wanita yang menjadi korban dalam peperangan.

"Banyak info yang saya dapat dari Ombudsman Ukraina soal anak-anak yang menderita karena perang," tandas Natalius.