JAKARTA - Pasukan Filipina menewaskan 10 orang yang diduga gerilyawan komunis dalam bentrokan di daerah terpencil di utara Filipina.
Dilaporkan otoritas, 3 komandan pemberontak ikut tewas. Sedangkan 20 gerilyawan Tentara Rakyat Baru ditangkap di provinsi Nueva Ecija.
Tiga belas senapan dan satu pistol ditemukan di lokasi pertempuran, yang terletak di dekat bendungan utama. Pasukan sedang mengejar sekitar 10 gerilyawan lainnya yang mundur dari daerah terpencil, kata juru bicara militer regional Mayor Jimson Masangkay dilansir ABC News, Jumat, 28 Juni.
“Pemerintah tidak gagal dalam meminta mereka untuk menyerah dan kembali ke kehidupan normal,” kata Jenderal Norwin Joseph Pasamonte, komandan brigade infanteri angkatan darat.
BACA JUGA:
November lalu, pemerintah dan pemberontak komunis sepakat untuk melanjutkan perundingan yang bertujuan mengakhiri pemberontakan bersenjata, salah satu perundingan terpanjang di Asia, dalam pertemuan di Oslo, Norwegia.
Namun perundingan damai yang sebenarnya belum dimulai kembali di bawah kepemimpinan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Para pejabat Filipina mengatakan sekitar 1.000 pejuang komunis masih bertahan setelah bertahun-tahun pemberontak mengalami kemunduran dan menyerah. Pembicaraan damai yang ditengahi Norwegia gagal di bawah kepemimpinan Presiden sebelumnya Rodrigo Duterte setelah kedua belah pihak saling menuduh satu sama lain terus melakukan serangan mematikan meskipun telah melakukan perundingan.