JAKARTA - Dermaga militer Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Gaza mungkin diperpanjang melewati batas tanggal izinnya yang ditetapkan pada 31 Juli jika Amerika Serikat dan organisasi bantuan dapat menyalurkan kembali bantuan ke Palestina.
“Meskipun dermaga tersebut telah disahkan hingga tanggal 31 Juli, saya pikir sangat mungkin bahwa dermaga tersebut akan terus beroperasi setidaknya selama satu bulan lagi, atau bahkan lebih lama lagi,” kata Isobel Coleman, wakil administrator kebijakan dan program di Badan Pembangunan Internasional AS dilansir Reuters, Selasa, 25 Juni.
Bantuan lewat dermaga ini mulai berdatangan pada 17 Mei. PBB mengatakan pihaknya mengangkut 137 truk bantuan ke gudang, dengan berat sekitar 900 metrik ton.
Namun gelombang laut merusak dermaga tersebut, sehingga memaksa dilakukannya perbaikan, dan cuaca buruk serta pertimbangan keamanan telah membatasi jumlah hari operasional dermaga tersebut dan bantuan telah mengalir dari pantai ke warga Gaza.
Pejabat Pentagon telah memperingatkan kondisi laut bisa menjadi terlalu buruk bagi dermaga terapung setelah musim panas.
“Saya memahami ada beberapa masalah terkait cuaca di musim gugur yang akan menghambat dermaga tersebut,” kata Coleman.
BACA JUGA:
“Tetapi sebelum itu, jika kita bisa membuat dermaga itu kembali beroperasi dan (jika) dermaga itu menjadi saluran bantuan yang efektif ke Gaza, saya pikir kita akan menemukan cara untuk mempertahankannya melampaui izin yang diberikan pada 31 Juli.”
Militer AS memperkirakan dermaga tersebut akan menelan biaya lebih dari 200 juta dollar AS untuk 90 hari pertama saja dan telah melibatkan sekitar 1.000 anggota militer. Tidak ada perkiraan yang diberikan mengenai biaya perluasan operasinya.