Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengungkap alasan partainya ingin mengusung kader partainya di Pilkada 2024, terutama Jakarta.

Menurut Eriko, seandainya kader PDIP diusung menjadi calon gubernur atau wakil gubernur di Pilkada DKI, lalu memenangkan kontestasi, hal ini akan membantu PDIP dalam pemenangan pemilu di tahun 2029.

"Siapapun yang menjadi kader nanti yang terpilih, katakan dalam asumsi kita memenangkan, itu penting sekali dalam pemenangan pileg dan pilpres yang akan datang. Kita harus jujur mengakui itu, bahwa itu sabgat berpengaruh," ungkap Eriko di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni.

Ditegaskan Eriko, keinginan menyodorkan kadernya untuk diusung di pilkada tidak hanya dirasakan oleh PDIP, melainkan semua partai politik yang memperoleh kursi di Pileg 2024 lalu.

"Apakah ada satu partai yang tidak menginginkan kadernya maju? Saya rasa tidak ada. Semua menginginkan kadernya maju," tegas Eriko.

Itu sebabnya, saat menanggapi duet Anies Baswedan dengan Sohibul Iman sebagai cagub-cawagub Jakarta oleh PKS, Eriko mengingatkan tak ada partai politik yang bisa mengusung cagub-cawagub DKI Jakarta di Pilkada 2024 sendirian tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Untuk bisa mengusung pasangan calon di Pilgub Jakarta, partai atau gabungan partai membutuhkan minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sementara, PKS sebagai pemenang Pileg DPRD DKI 2024 memperoleh 18 kursi. PDIP sebagai partai terbesar kedua memiliki 15 kursi.

Karenanya, selama pasangan calon belum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) bulan Agustus nanti, Eriko memandang pengusungan Anies-Sohibul masih sebatas wacana dan bisa berubah. Hal ini tergantung hasil kesepakatan koalisi partai yang akan digandeng PKS.

"Sekali lagi dengan segala kerendahan hati, tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan sendiri, termasuk PDI Perjuangan, termasuk PKS," jelas Anggota DPR RI tersebut.