Bagikan:

JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku dirinya tak menyesal pernah masuk penjara akibat kasus penistaan agama yang menimpanya.

Seandainya diberi kesempatan untuk mengulang waktu agar terhindar dari jeruji besi, Ahok mengaku tak mau memilih hal tersebut.

"Kalau ditanya kamu nyesel atau enggak masuk tahanan? Kalau bisa diputar balik dunia ini, apa mau seperti ini? Saya mau seperti ini. Kenapa? Karena ini menolong saya," kata Ahok dalam acara Ask Ahok Anything Offline di Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Juni 2024.

Ahok tak menampik dirinya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta dianggap orang yang arogan dan keras. Jika tak mendekam di penjara, Ahok merasa perilaku lamanya tak akan berubah.

Soalnya, selama di tahanan, Ahok sering mengisi kegiatan dengan menulis tulisan Mandarin. Hal ini diakui Ahok bisa melatih kesabarannya dalam bersikap.

"Bayangkan kalau kemarin jadi gubernur lagi, terpilih. Dengan tingkat pede (percaya diri) begitu tinggi, tingkat ngotot kayak begitu, mungkin saya masuk penjara tembak orang, kali. Manusia 'kan begitu. Tambah lama, tambah pede tambah sombong, tambah percaya diri," urai Ahok.

Politikus PDIP itu mengakui masa tahanan satu tahun delapan bulan ternyata membuatnya sebagai orang yang lebih bersikap diplomatis.

"Saya masih menyatakan kebenaran, tapi saya mesti lihat. Kalau dulu, ada kebenaran misalnya air putih tapi dibilang whiskey, gue ajak ribut. Namun, sekarang buat apa ngajak ribut? Ya, sudah, whiskey, ya, whiskey, lah. Jadi, itu orang-orang melihat kok Ahok berubah, ya," tuturnya.