Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Belanda Ronald Koeman mengecam wasit Anthony Taylor yang memimpin laga melawan Perancis di Euro 2024. Koeman menyalahkan wasit yang menganulir gol Xavi Simons sehingga Belanda gagal mengalahkan Perancis dan laga di Grup D berakhir imbang 0-0.

Belanda sesungguhnya berpeluang memenangkan big match yang digelar di Stadion Leipzig, Sabtu, 22 Juni 2024 dini hari WIB. Pada menit 70, Simons sukses membobol gawang Perancis lewat tendangan keras dari luar kotak penalti.

Namun gol pemain sayap Paris Saint-Germain yang musim lalu dipinjamkan ke Leipzig ini dianulir wasit. Gara-garanya, rekan dia, Denzel Dumfries, berdiri di samping Maignan sehingga asisten wasit mengangkat bendera tanda offside.

Setelah berkonsultasi dengan asistennya, wasit Taylor kemudian meninjau insiden itu lewat VAR. Cukup lama wasit Inggris itu mencermati tayangan VAR sampai akhirnya memutuskan gol itu tidak sah.

Simons yang sempat merayakan gol bersama rekan tim terlihat kecewa dan nyaris menangis karena keputusan wasit. Koeman pun meradang karena gol itu seharusnya disahkan.

Tidak ada pelanggaran yang dilakukan Dumfries meski dia berdiri di dekat kiper. Koeman pun menyalahkan wasit atas keputusannya menganulir gol itu.

"Posisi Dumfries jelas offside. Itu benar. Tetapi dia tidak bergerak. Dia sama sekali tidak mengganggu kiper. Karena dia tak melakukan apa pun, jadi menurut opini saya gol itu sah," ucap Koeman.

Keyakinan Koeman bila gol itu sah kian kuat karena wasit sampai butuh waktu lama meninjau insiden itu lewat VAR. Ini menunjukkan bila Taylor ragu dengan keputusannya.

"Bahkan mereka butuh waktu sampai lima menit untuk meninjaunya karena memang mengalami kesulitan? Saya sungguh tidak memahaminya. Dia sama sekali tidak mengganggu kiper," kata dia lagi.

Taylor yang cukup lama sebelum mengambil keputusan sesungguhnya sudah diprediksi pandit BBC, Jermaine Jenas.

Mantan pemain tim nasional Inggris ini sudah memperkirakan wasit bakal butuh waktu lama saat dia memutuskan untuk meninjau insiden itu.

"Yakinlah, itu butuh waktu lama untuk memutuskannya. Padahal selama turnamen ini, keputusan yang diambil setelah VAR selalu cepat," ujar Jenas saat memberi komentar di tengah pertandingan itu. Dan, prediksi Jenas memang tepat.

Meski kecewa dengan keputusan wasit, Koeman tetap puas dengan hasil imbang itu. Tambahan satu poin itu menjadikan Belanda tetap bertengger di puncak klasemen dengan poin empat. Sama dengan Perancis, namun tim Oranje unggul selisih gol.

"Meski saya tetap yakin bila itu gol, tetapi hasil itu tetap fair. Saya bisa menerimanya. Apalagi saya menila kami bermain lebih baik saat menghadapi lawan kuat seperti perancis," ucap Koeman.

"Kami meraih empat poin dari dua pertandingan dengan menghadapi salah satu tim favorit. Saya bahagia dengan hasil ini. Anda mungkin mengatakan tim Belanda bermain membosankan karena defensif. Tetapi itu tentu tak ada masalah bukan? Saya juga yakin Perancis puas dengan satu poin itu saat meninggalkan lapangan," ujarnya lagi.

Sementara Simons yang tampak kecewa saat golnya dianulir menyatakan keputusan wasit tak perlu diperdebatkan. Pasalnya tidak ada yang bisa diubah dari keputusan itu.

"VAR sudah memutuskannya dan Anda tak bisa melakukan apa pun. Saya bisa saja mengatakan apa saja [soal gol yang dianulir]. Tetapi itu tak akan mengubah apa pun. Itu sudah menjadi keputusan wasit. Jadi kami harus move on," kata Simons.

"Hal yang paling penting adalah kami bermain bagus. Kami tahu Perancis punya kualitas dan kami sesungguhnya ingin menang. Tetapi kami akhirnya bisa meraih satu poin," ucap pemain berusia 21 ini.

Hasil imbang itu menjadikan Belanda dan Perancis belum bisa lolos ke fase gugur. Namun peluang meraih tiket ke 16 besar sangat terbuka karena kedua tim hanya butuh hasil imbang pada laga terakhir penyisihan grup.

Belanda akan menghadapi Austria dan Perancis bertemu Polandia yang sudah tersingkir.