Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membela diri atas kritik publik terhadap dirinya karena 'berkeliling dunia' selama 10 bulan pertamanya sebagai pemimpin negara  Asia Tenggara.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Sabtu, 22 Juni, Srettha, taipan real estate dan pendatang baru di bidang politik yang menjadi perdana menteri pada Agustus 2023, melakukan 15 kunjungan ke luar negeri dan berjanji akan berhenti selama dua bulan pada Maret sebagai tanggapan atas kritik publik.

“Beberapa dari kunjungan ini tidak dapat dihindari,” katanya, mengacu pada kunjungan resmi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), serta ke China dan Jepang.

Sementara kunjungan ketiga ke Sri Lanka untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas, dilansir Reuters.

Kunjungan lainnya bertujuan untuk menarik perdagangan dan investasi, kata Srettha, julukan salesman Thailand, yang sering berbicara tentang tujuannya untuk memikat lebih banyak investasi asing ke negara tersebut.

“Ini perlu untuk pergi,” katanya dalam sambutan yang direkam sebelumnya.