Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 30 orang tewas dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka ketika badai dan hujan lebat terus melanda Amerika Tengah, menurut pejabat setempat.

Hujan lebat yang terus-menerus turun, membanjiri sungai, menghancurkan rumah-rumah, memicu tanah longsor dan memutus akses.

Pihak berwenang El Salvado mengatakan jumlah korban tewas kini mencapai 19 orang, di antaranya enam anak-anak, sementara lebih dari 3.000 orang masih berada di tempat penampungan sementara.

“Kita harus menyelamatkan nyawa banyak orang,” Luis Amaya, yang mengepalai badan perlindungan sipil El Salvador dilansir Reuters, Sabtu, 22 Juni.

“Barang-barang material datang dan pergi, tapi sekarang kita harus fokus untuk melindungi kehidupan.”

Pihak berwenang Guatemala pada Jumat waktu setempat, melaporkan 10 orang tewas, hampir 11.000 orang dievakuasi. Hampir 380 orang masih berada di tempat penampungan sementara, 300 orang rusak parah dan empat jembatan hancur.

Sementara itu, negara tetangga Honduras melaporkan 1 kematian dan lebih dari 1.200 orang dievakuasi – sekitar 300 orang dalam 24 jam terakhir. Mereka mengatakan hujan telah memutus aliran listrik di 180 komunitas dan menghancurkan 22 rumah.

Di Meksiko, pihak berwenang memperkirakan akan terjadi hujan lebat di sebagian besar wilayah negara tersebut dan hujan deras di sebagian pantai Pasifik dan Atlantik, serta wilayah yang lebih jauh ke daratan, yang akan membawa petir, angin kencang, kemungkinan hujan es, dan banjir di sekitar sungai.

Badai tersebut membuat pihak berwenang mengevakuasi sekitar 80 orang dari rumah sakit anak-anak di negara bagian Oaxaca pada Kamis.

Namun di sisi lain, hujan lebat itu juga membawa tambahan pasokan ke waduk-waduk yang dilanda kekeringan di seluruh negeri, yang saat ini hanya memiliki sepertiga dari kapasitasnya.