Bagikan:

JAKARTA - Tak diperbolehkannya pengujung untuk masuk ke dalam lingkungan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur bedampak pada kemacetan. Sebab, pengujung yang didominasi pendukung Rizieq Shihab memilih berdiam diri di depan pengadilan.

Berdasarkan pantauan VOI, massa pendukung Rizieq Shihab yang diperkirakan mencapai ratusan orang itu tetap bertahan meski polisi sudah meminta untuk pergi.

Mereka memenuhi trotoar di depan pengadilan. Bahkan, karena jumlah yang banyak hampir setengah ruas jalan dipenuhi massa pendukung Rizieq Shihab.

Dampaknya, arus lalu lintas di sekitaran PN Jakarta Timur terganggu. Meskipun tak menyebabkan kemacetan yang parah, mobil dan motor kerap membunyikan klakson agar para pendukung Rizieq menyingkir.

Sementara, polisi menggunakan pengeras suara terus mengimbau bara pendukung Rizieq untuk meninggalkan lokasi.

"Ibu-ibu hindari kerumuan. Lebih baik menyaksikan secara online," kata seorang polisi.

Sidang perdana Rizieq Shihab atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) dinyatakan terbukan untuk umum. Tapi, fakta yang terjadi justru sebaliknya.

Polisi yang berjaga di dalam lingkungan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur tiba-tiba meminta hampir seluruh pengujung untuk keluar.

Tanpa menyebutkan alasanya yang jelas, polisi langsung meminta satu per satu pengujung keluar dari lingkungan pengadilan. Bahkan, awak media yang bertugas juga ikut menjadi sasaran.

"Ayo keluar, kan sudah disediakan secara online. Ayo keluar," ucap seorang polisi.