Bagikan:

JAKARTA – Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan bila kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah bisa terjadi di mana saja. 

“Ini bisa menimpa atau terjadi di daerah lain. Kalau Bahasa psikologi massa adalah, ungkapan kemarahan yang ditandai dengan emosi sesaat. Jadi emosi massa itu dipicu oleh ungkapan kemarahan emosi sesaat.” terang Irjen Ahmad Luthfi dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu, 15 Juni.

Kapolda Jateng memberi contoh, jika ada kasus tertentu ada yang berteriak “bakar”, “matikan”, hal itu yang menjadi pemicu seseorang untuk melakukan tindakan dalam keadaan emosi.

“Contoh misalkan, ‘maling’, ‘bakar’, ‘matikan’ dalam kasus tertentu. Lah pemicunya (triger) adalah, seseorang itu akan mengajak. Ini yang kita cari, sebenarnya siapa yang memulai itu.” terang Ahmad Luthfi.

Kematian bos rental mobil inisial B, belakangan ini menjadi perhatian public. Sebab, B yang ternyata adalah korban penggelapan mobil rental berusaha mencari kendaraannya yang digelapkan pelaku yang kini masih dalam pencarian Polres Jakarta Timur.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi/ Foto: Dok. Polda Jateng

Perlu diketahui, B sebagai korban tewas dalam pengeroyokan di Kampung Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, sudah melaporkan kasus penggelapan mobil di Polres Jakarta Timur di pertengahan tahun 2023.

Namun proses penyidikan yang memakan waktu membuat B bergerak sendiri bersama temannya tanpa melakukan koordinasi dengan Polres Jakarta Timur.

Hingga akhirnya B menemukan kendaraannya di Sukolilo melalui GPS yang dipasang di mobil. B pun berusaha merebutnya karena mobil berwarna putih itu adalah miliknya.

Namun takdir berkata lain, sebagian warga Sukolilo mengira B adalah pelaku pencurian mobil. B bersama dua rekannya dikeroyok hingga akhirnya B tewas.

Sampai saat ini, Sabtu 15 Juni 2024, Polda Jateng telah menetapkan 10 orang menjadi tersangka. Dan masih ada pelaku lainnya dalam pengejaran tim khusus.