Bagikan:

JAKARTA - Pesawat yang membawa Wakil Presiden Malawi kemungkinan jatuh di hutan, dengan upaya pencarian terhambat oleh kondisi cuaca buruk.

Pihak militer Malawi mengatakan pada Hari Selasa, pesawat yang ditumpangi Wakil Presiden Saulos Klaus Chilima kemungkinan jatuh di hutan lebat, namun belum ditemukan.

Pejabat tinggi militer Paul Valentino Phiri mengatakan kepada wartawan, operasi pencarian dan penyelamatan telah terhambat oleh cuaca berkabut di sekitar Hutan Chikangawa yang mempengaruhi jarak pandang, melansir Reuters 11 Juni.

Diberitakan sebelumnya, Wapres Chilima berada di dalam pesawat militer bersama sembilan orang lainnya yang meninggalkan Lilongwe, ibu kota negara itu, pada hari Senin pukul 09:17 pagi waktu setempat.

Pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di bandara Mzuzu pada pukul 10:02 pagi, namun tidak dapat mendarat karena jarak pandang yang buruk dan diperintahkan untuk kembali ke ibu kota, kata Presiden Lazarus Chakwera dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Hari Senin.

"Saya berpegang teguh pada setiap serat harapan bahwa kami akan menemukan korban selamat," katanya, seraya menambahkan area pencarian difokuskan pada radius sekitar 10 km (6 mil) di kawasan hutan lindung.

"Saya telah memberikan perintah tegas bahwa operasi harus dilanjutkan hingga pesawat ditemukan," lanjutnya.

Otoritas penerbangan gagal melakukan kontak dengan pesawat tersebut sejak hilang dari radar.

Presiden Chakwera mengatakan, Malawi telah menghubungi negara-negara tetangga, serta Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, Norwegia dan Israel untuk mendukung upaya penyelamatan.

Sementara, Menteri Informasi Malawi mengatakan negara tersebut telah meminta bantuan badan antariksa Angola untuk menemukan pesawat tersebut.

Wapres Chilima, yang dipandang sebagai calon potensial dalam pemilihan presiden tahun depan, sempat ditangkap pada tahun 2022 atas tuduhan korupsi.

Namun, pengadilan Malawi membatalkan tuntutan korupsi terhadapnya bulan lalu, setelah direktur penuntutan umum mengajukan pemberitahuan agar kasus tersebut dihentikan. Wapres Chilima membantah melakukan kesalahan apa pun.