Bagikan:

MATARAM - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menemukan seekor sapi milik peternak di Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, terindikasi suspect atau diduga mengidap penyakit mulut dan kuku (PKM).

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Baiq Raihul Jannah mengatakan, sapi yang diduga mengidap PMK tersebut ditemukan tim kesehatan hewan kurban Kecamatan Sandubaya.

"Tim kami menemukan indikasi sapi PMK itu saat melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban di kandang peternak, bukan dijual di pengepul," katanya di Mataram, Antara, Selasa, 11 Juni.

Dokter hewan yang melakukan pengecekan, katanya, melihat beberapa gejala sapi tersebut yang mengarah ke PMK, seperti mulut berair dan melepuh.

"Tapi gejala itu masih dianggap ringan, karena kukunya tidak melepuh. Untuk memastikan, kita akan melakukan pengecekan lebih lanjut," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya langsung melakukan pemisahan atau isolasi terhadap sapi tersebut agar tidak menular ke ternak lain.

Untuk penanganan lebih lanjut, petugas Distan sudah memberikan obat dan akan dilakukan pemantauan secara rutin sampai dengan sapi tersebut dinyatakan sehat kembali.

"Sapi peternak di Turide ini akan terus kita pantau dan obati sampai sembuh sebab ini masih gejala ringan," katanya.

Ia menyebut kasus PMK di Kota Mataram selama dua tahun terakhir ini sudah tidak ada, sehingga masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik terkait dengan masalah tersebut.

Pasalnya, katanya, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus PMK, tim penyuluh peternakan di Distan Kota Mataram aktif memberikan edukasi kepada peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang, melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, dan memberikan vaksinasi rutin ke ternak.

"Temuan kasus yang sekarang ini masih diduga karena ada indikasi gejala ringan PMK," katanya.