Bagikan:

JAKARTA - Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin menyebut pihaknya akan mengumpulkan sekelompok remaja yang makan di restoran cepat saji sambil mengolok anak-anak Palestina korban genosida Israel.

Budi menyebut, lima orang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) itu bakal diminta menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas perilaku mereka.

"Sebenarnya sih kami sudah ada semua data-datanya. Memang nanti akan kita kumpulkan, kita fasilitasi lah mereka mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian itu," kata Budi kepada wartawan, Selasa, 11 Juni.

Sejauh ini, baru terungkap seorang remaja yang merekam dan mengunggah video di akun Instagram-nya merupakan siswi SMP Negeri 216 Jakarta. Sementara, empat rekannya yang terekam dalam video belum diketahui asal sekolahnya.

"Jadi kan ini ternyata kan memang itu SMP yang lain juga ada kan gitu. Nah kita nanti coba fasilitasi memanggil mereka dan juga akan minta agar mereka minta maaf, seperti itu," ucap Budi.

Budi menegaskan, Dinas Pendidikan akan menginstruksikan kepada sekolah, termasuk SMPN 216 untuk meningkatkan ajaran dan nilai toleransi kepada siswa-siawanya.

"Kami akan menanamkan dan pembinaan penguatan karakter siswa kepada seluruh sekolah," jelas Budi.

Dalam video yang diunggah di media sosial, sejumlah remaja tersebut menganalogikan oopll daging ayam goreng yang mereka makan sebagai daging anak Palestina dan saos sambalnya sebagai darah anak Palestina.