Bagikan:

MAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyatakan butuh normalisasi saluran dalam mengatasi banjir di Kota Makassar.

Caranya dengan membongkar penyempitan aliran air (bottleneck) beton dan jembatan penyempit, tanggul sungai serta dibutuhkan penambahan kolam regulasi untuk menekan volume aliran serta mereduksi dampak banjir.

"Ada bottleneck di jembatan oleh betonisasi sehingga menyumbat aliran, juga terdapat jembatan dan penutupan saluran oleh pengembang perumahan serta aliran Sungai Tallo membelah kota menghalangi anak sungai ketika meluap dan tertahan air pasang saat hujan," ujar Andi Sudirman di Makassar dikutip Antara, Minggu, 14 Maret. 

Hal itu disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat meninjau pengerukan Sungai Balangturungang Daya bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid.

Dari peninjauan tersebut, Andi Sudirman mengungkapkan salah satu penyebab terjadinya banjir akibat luapan sungai. Kondisi ini terjadi karena penyumbatan aliran sungai di jembatan dan penutupan saluran yang dilakukan pihak pengembang perumahan.

"Saya yakin dengan semangat kerjasama kita mampu menyelesaikan permasalahan banjir di kota Makassar ke depannya. Insya Allah," tegas Plt. Gubernur Sulsel.

Sementara itu, BBWS Pompengan Jeneberang melakukan pembersihan tanaman liar, sekaligus melakukan penggalian untuk menormalkan arus sungai.

"Tadi alat kita sudah mulai bekerja. Insya Allah target kita satu bulan untuk membersihkan ruas yang sudah kita tentukan. Ada beberapa bangunan yang menghambat aliran dan kita sudah minta aparat pemerintah setempat untuk membantu mengaturnya," ujar Adenan.