JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity, ramai dibicarakan vaksin Sinovac akan kedaluwarsa atau expired pada 25 Maret.
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan vaksin yang kedaluwarsa di tanggal tersebut adalah vaksin Sinovac yang datang di gelombang pertama yang berjumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis.
"Vaksin tersebut telah digunakan untuk diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu pemberi pelayanan publik. Saat ini vaksin ini sudah habis kita gunakan," katanya, dalam keterangan resmi melalui video, dikutip Minggu, 14 Maret.
Nadia mengatakan vaksin yang akan kedaluwarsa adalah vaksin yang berbentuk botol kecil atau vial yang berisikan satu dosis atau untuk satu kali penyuntikan.
"Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pelayanan publik lainnya adalah kemasan botol besar atau vial berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," sambung dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan vaksinasi yang tersedia di Tanah Air pada Semester I 2021 baru 24 persen dari total kebutuhan vaksin nasional.
Karena itu, kata Budi, vaksin akan diberikan berdasarkan skala prioritas dengan mempertimbangkan risiko. Masyarakat yang mendapat prioritas pertama mendapatkan vaksinasi adalah tenaga kesehatan lantaran setiap hari menghadapi risiko tinggi.
"Setiap hari perangnya melawan penyakit tiap hari ketemu virus dalam dosis tinggi. Ini kita lindungi pertama," ujar Budi.
BACA JUGA:
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus berupaya mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional. Per Jumat 12 Maret, sebanyak 3.696.059 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19. Jumlah itu baru 2,03 persen dari target vaksinasi sebanyak 181.554.465 penduduk Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.295.615 orang telah selesai mendapat dua dosis suntikan vaksin COVID-19 Sinovac. Program vaksinasi pemerintah pertama kali dilakukan pada 13 Januari lalu. Kala itu Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah menteri, pejabat negara, dan tokoh masyarakat membuka program vaksinasi massal ini.