JAKARTA - Pasukan Dukungan Cepat paramiliter Sudan menyerang desa di Negara Bagian Gezira hingga menewaskan 100 orang, menurut aktivis setempat.
Jika benar, serangan tersebut akan menjadi yang terbaru dari serangkaian puluhan serangan yang dilakukan tentara RSF terhadap desa-desa kecil di seluruh negara bagian pertanian tersebut setelah mereka menguasai ibu kota Wad Madani pada Desember.
“Desa Wad Alnoura… menyaksikan genosida pada hari Rabu setelah RSF menyerang dua kali, menewaskan hingga 100 orang,” kata Komite Perlawanan Wad Madani yang pro-demokrasi dalam pernyataan di media sosial pada Rabu, 5 Juni malam dikutip Reuters.
Belakangan mereka menyebutkan jumlah korban tewas mencapai ratusan, dan mengatakan tentara Sudan tidak mengindahkan permintaan bantuan.
RSF mulai memerangi tentara pada April 2023 setelah perselisihan mengenai integrasi kedua kekuatan tersebut. RSF telah mengambil alih ibu kota Khartoum dan sebagian besar Sudan barat.
Kini mereka berupaya untuk masuk ke pusat tersebut, karena badan PBB mengatakan rakyat Sudan berada dalam “risiko kelaparan yang akan segera terjadi”.
BACA JUGA:
Dalam pernyataan pada Rabu, 5 Juni, RSF mengatakan mereka telah menyerang pangkalan militer dan milisi sekutu di sekitar Wad Alnoura tetapi tidak mengakui adanya korban sipil.
Namun Komite Perlawanan Wad Madani menuduh mereka menggunakan artileri berat terhadap warga sipil, penjarahan, dan mendorong perempuan dan anak-anak untuk mencari perlindungan di kota terdekat, Managil.
Mereka membagikan foto-foto jenazah yang dibungkus untuk dimakamkan di lapangan terbuka di antara kerumunan besar pria.