Bagikan:

JAKARTA - Spanyol dan Norwegia resmi mengakui Negar Palestina pada Hari Selasa seperti yang diumumkan sebelumnya, dengan Irlandia juga akan menyusul pengakuan resmi di hari ini.

Pemerintah Spanyol secara resmi mengakui Negara Palestina dalam rapat kabinet pada Hari Selasa, kata Menteri Luar Negeri José Manuel Albares dalam konferensi pers di Madrid, melansir CNN 28 Mei.

Tepat sebelum rapat kabinet, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengatakan dalam pidato yang disiarkan secara nasional di televisi, Spanyol akan bergabung dengan "lebih dari 140 negara yang telah mengakui Palestina".

Sedangkan juru bicara Pemerintah Spanyol Pilar Alegria mengatakan, kabinet telah "mengambil keputusan penting untuk mengakui negara Palestina yang memiliki satu tujuan: membantu Israel dan Palestina mencapai perdamaian," seperti dikutip dari The Times of Israel.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan, negaranya telah membuat suatu tonggak sejarah dalam hubungan antara Norwegia dan Palestina, karena negara tersebut secara resmi mengakui Negara Palestina.

"Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia telah menjadi salah satu pendukung terkuat negara Palestina," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide dalam pernyataan Hari Selasa, ketika pengakuan resmi negara tersebut mulai berlaku.

"Saya yakin pemerintah Palestina akan melanjutkan kerja keras reformasi dan meletakkan dasar bagi pemerintahan Tepi Barat dan Gaza setelah gencatan senjata," lanjutnya.

"Sangat disesalkan bahwa pemerintah Israel tidak menunjukkan tanda-tanda terlibat secara konstruktif," kata Menteri Luar Negeri Norwegia.

"Komunitas internasional harus meningkatkan dukungan politik dan ekonominya untuk Palestina dan terus berupaya mencapai solusi dua negara," tambahnya.

Menlu Eide menyerahkan "dokumen pengakuan formal" kepada Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Mustafa ketika mereka bertemu di Brussels, Belgia pada Hari Minggu.

Di Dublin, Irlandia secara resmi mengakui Negara Palestina dalam rapat kabinet Hari Selasa, menentang Israel yang mengutuk rencana tersebut.

"Pemerintah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka dan setuju untuk menjalin hubungan diplomatik penuh antara Dublin dan Ramallah," kata pernyataan itu, dikutip dari Reuters.

"Duta Besar Irlandia untuk Negara Palestina akan ditunjuk bersama dengan Kedutaan Besar Irlandia di Ramallah," lanjutnya.

Adapun Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan, langkah tersebut bertujuan untuk menjaga harapan perdamaian tetap hidup.

"Keputusan Irlandia ini adalah tentang menjaga harapan tetap hidup. Ini tentang keyakinan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara bagi Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan," jelasnya.

"Saya sekali lagi menyerukan kepada Perdana Menteri Netanyahu dari Israel untuk mendengarkan dunia dan menghentikan bencana kemanusiaan yang kita lihat di Gaza," sambungnya.

Sebelumnya, Norwegia, Spanyol dan Irlandia secara terbuka pada 22 Mei lalu mengumumkan, mereka akan mengakui Negara Palestina secara resmi pada 28 Mei.

Langkah ini dikritik keras oleh Israel, menarik Duta besarnya dari Madrid, Oslo dan Dublin, kemudian memanggil duta besar ketiga negara tersebut untuk menonton video warga Israel yang disandera oleh kelompok bersenjata Hamas.