Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima menegaskan langkah Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP belum mengumumkan sikap politik di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming bukan karena takut.

Hal ini disampaikan Aria ketika disinggung soal sikap partai ke depan yang belum diputuskan seperti pernyataan Megawati dalam pidatonya di penutupan Rakernas V PDIP.

“Enggak (bukan takut, red). Yang paling tepat memang (karena, red) pemerintahan baru mulai Oktober,” kata Aria kepada wartawan yang dikutip pada Senin, 27 Mei.

Aria bilang PDIP tak mungkin mengumumkan diri berada di luar pemerintahan di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, banyak kader partai berlambang banteng yang menduduki jabatan penting di pemerintahan.

Sehingga, paling tepat jika keputusan disampaikan nanti setelah Prabowo-Gibran dilantik. “Lha pemerintahan Pak Prabowo baru ada Oktober, kok sekarang memutuskan, kan cara logika nalarnya begitu. Jadi kami melihat gege mongso,” tegasnya.

Lagipula, Megawati disebut Aria pasti akan terus memantau kondisi politik di Tanah Air. Jangan sampai krisis demokrasi kembali terjadi di masa mendatang.

“Ibu Mega akan mencermati betul apakah pemerintahan ke depan perlu didukung di dalam atau tetap dalam posisi di parlemen untuk menguatkan fungsi check and balance,” ujar Wakil Ketua Komisi VI tersebut.

“Tapi yang jelas, istilah oposisi enggak ada. Karena Ibu Mega tekankan, oposisi ini sebetulnya istilah yang tepat di sistem parlementer sedangkan kita sistem presidential,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bilang sikap politik di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan sikap strategis. Sehingga, keputusannya akan disampaikan dalam kongres partai.

“Posisi politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan yang akan datang merupakan sebuah hal yang bersifat strategis dan selama ini selalu diputuskan di dalam kongres partai,” kata Megawati saat berpidato politik menutup Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 26 Mei.

Meski begitu, Megawati meyakini rakyat sudah tahu posisi partainya. “Kita adalah pejuang demokrasi,” tegas Presiden ke-5 RI itu.

“Karakter pejuang ditandai oleh api perjuangan yang selalu menyala tak kunjung padam meski di tengah tekanan dan kepungan,” sambung Megawati.