Pak Jokowi-Gibran, Bu Mega Salah Apa?
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Sekjen Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) menyerahkan surat keputusan Rapimnas ke-2 Partai Golkar kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka/antara

Bagikan:

JAKARTA - Tanda-tanda Gibran Rakabuming Raka maju Pilpres mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres semakin terang benderang. Bukan cuma menerima ‘pinangan’ Golkar yang mengusung dirinya jadi cawapres, Gibran ternyata sudah safari politik, sowan ke elite parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Gibran di DPP Golkar—saat menghadiri Rapimnas—mengaku sudah berkomunikasi dengan Puan Maharani, Ketua DPP PDIP. Tapi soal statusnya di PDIP, Gibran tak menjawab tegas.

“Nanti saja,” katanya.

Di Surabaya, Puan mengamini ‘pamitnya’ putra Jokowi untuk berkontestasi di Pilpres 2024.

"Semalam (Jumat, 20/10), (saya) sudah bertemu Mas Gibran dan Mas Gibran menyampaikan bahwa ada kemungkinan ia akan ikut dalam kontes Pilpres (2024)," kata Puan.

Politik dinamis, begitu kata Prabowo soal ketuk palu cawapres. Yang pasti, semua akan dibereskan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Keputusan Rapimnas Golkar bakal dibawa ke meja pembahasan ketum parpol Koalisi Indonesia Maju.

Cuma hitungan jam, Prabowo disusul Airlangga merapat ke Istana Merdeka menemui Jokowi yang baru tiba di Indonesia, Sabtu, 21 Oktober dini hari usai lawatan ke China-Arab Saudi. Prabowo-Airlangga menemui Jokowi usai Gibran 'dideklarasikan' diusung Golkar jadi cawapres Prabowo.

Pergerakan Gibran setelah terbang dari Solo ke Jakarta pada Jumat, 20 Oktober sore jadi sinyal bakal melenggangnya putra mahkota ke gelanggang Pilpres.

Apa salah PDIP, apa salah Megawati?

Pertanyaan menggugat ini disampaikan politikus PDIP Aria Bima. Bakal majunya Gibran—bila tak ada kejutan politik di menit akhir—dipertanyakan partai yang sudah membesarkan nama Jokowi dari Solo, Jakarta, hingga ke kursi Istana. Gibran pun didukung penuh saat kontestasi Pilkada Solo.

“Ya sebagai kader partai, sebagai orang yang semua hal diberikan kepada Pak Jokowi dan Gibran ada apa, PDI salah apa? Bu Mega salah apa, wong semua hal sudah diberikan. Apa yang belum diberikan? Sampai hari ini loh ya, sampai hari ini,” kata Aria Bima.

Yang pasti, soal pasangan Prabowo-Gibran tinggal menunggu waktu diumumkan. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan KIM sudah sepakat memasangkan keduanya.

“Iya (deklarasi tinggal tunggu waktu, red) disertai akan ada rapat non formal,” kata Yusril ketika dihubungi wartawan, Sabtu, 21 Oktober.

Yusril belum tahu kapan pertemuan itu bakal dilakukan untuk mengesahkan pasangan Prabowo-Gibran.

“Saya belum tahu rapatnya kapan tapi tentu segera rapat Koalisi Indonesia Maju untuk mengesahkan pencalonan ini,” tegasnya