Kabar Gembira dari Lebak, Sebanyak 5.960 Pelayan Publik Divaksinasi COVID-19
Sebanyak 5.960 petugas pelayanan publik di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dan berjalan lancar. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 5.960 petugas pelayanan publik di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sudah divaksinasi COVID-19 dan berjalan lancar.

"Kami berharap pekan ini ditargetkan semua dari penerima vaksin tahap kedua sebanyak 7.250 orang itu sudah bisa divaksinasi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, dilansir Antara, Jumat, 12 Maret.

Pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Lebak hingga kini masih berjalan melalui fasilitas kesehatan (faskes) puskesmas, RSUD Adjidarmo dan klinik.

Petugas vaksin bekerja dengan baik sehingga berjalan sukses dan lancar, bahkan hingga kini tidak ada masalah.

Saat ini, program vaksinasi tahap kedua itu dikhususkan untuk pegawai publik, seperti aparatur sipil negara (ASN), aparatur desa, anggota DPRD, awak media, TNI, Polri dan lainya.

"Kami berharap vaksinasi itu dapat mengendalikan penyebaran kasus pandemi COVID-19," katanya menjelaskan.

Pemerintah Kabupaten Lebak belum menerima vaksin tahap kedua gelombang kedua.

Selama ini, pendistribusian vaksin COVID-19 itu disalurkan melalui Pemerintah Pusat.

Namun, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan program vaksinasi mulai tahap pertama dan kedua tidak ditemukan efek samping.

"Kami menjamin program vaksinasi itu aman dan tidak ada efek samping sehingga dipastikan minat masyarakat untuk divaksinasi cukup tinggi," katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Lebak Fin Ryan mengatakan semua anggota legislatif sudah divaksinasi, termasuk 73 staf.

Namun, jika mereka tidak memenuhi persyaratan tidak dilakukan vaksinasi.

"Kami berharap Indonesia ke depan bisa terbebas dari COVID-19 melalui vaksin itu," katanya.

Berdasarkan data COVID-19 di Kabupaten Lebak hingga Kamis tercatat 2.767 orang terkonfirmasi positif, 1.970 dinyatakan sembuh, 740 dirawat dan isolasi serta 56 meninggal.