Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif saat Pemilu 2024. Sehingga, dia siap jadi menyuarakan kebenaran meski dianggap sebagai provokator.

Hal ini disampaikan Megawati saat berpidato politik dalam pembukaan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 24 Mei.

“Kita tahan banting kok, berani apa tidak?! takut apa tidak?! berani apa tidak?! takut apa tidak?! berani apa tidak?! takut apa tidak?” kata Megawati mengawali pernyataannya di hadapan para kader dan undangan.

"Nanti katanya saya 'Bu Mega provokator' iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran dan keadilan," sambungnya.

Megawati kemudian bicara soal kecurangan yang justru dibilang tak terjadi. Dia bahkan menyinggung Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena dinilai tak melihat kondisi yang terjadi.

Sehingga, kondisi ini membuat kecurangan masif terjadi di mana-mana saat Pilpres 2024. “Anomali itu tidak bisa diprediksi, bisa terjadi seperti begitu saja, meledak begitu, daaannng, begitu. Nah, akibat apa? kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif, yang disebut TSM," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, PDIP menggelar Rakernas V selama tiga hari pada 24-26 Mei. Ada tiga agenda utama yang bakal dibahas.

Pertama terkait sikap politik partai berlambang banteng selama lima tahun mendatang atau di masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Agenda kedua Rakernas V PDIP adalah membahas program-program kerakyatan yang akan diusung PDIP.

Kemudian akan dibicarakan strategi pemenangan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Pembahasan itu Pilkada akan dibagi dalam sejumlah sub-kelompok.