Bagikan:

JAKARTA - Para peneliti berhasil mengidentifikasi protein yang mungkin terlibat dalam tahap awal kanker, sehingga berpotensi memberikan peluang untuk mendeteksi perkembangan penyakit ini lebih dari tujuh tahun sebelum didiagnosis.

Lebih dari 600 protein telah dikaitkan dengan 19 jenis kanker, termasuk usus, prostat hingga payudara. Beberapa di antaranyaa ditemukan pada sekelompok orang yang darahnya dikumpulkan setidaknya tujuh tahun sebelum diagnosis.

Prof. Ruth Travis, ahli epidemiologi molekuler senior di Oxford Population Health dan penulis senior kedua penelitian itu mengatakan, untuk dapat mencegah kanker, kita perlu memahami faktor-faktor yang mendorong tahap awal perkembangannya.

"Penelitian ini penting karena memberikan banyak petunjuk baru tentang penyebab dan biologi berbagai jenis kanker, termasuk wawasan tentang apa yang terjadi bertahun-tahun sebelum kanker didiagnosis," jelasnya, melansir The National News 15 Mei.

"Kami sekarang memiliki teknologi yang dapat melihat ribuan protein pada ribuan kasus kanker, mengidentifikasi protein mana yang berperan dalam perkembangan kanker tertentu, dan mana yang mungkin memiliki efek umum pada berbagai jenis kanker," jelasnya.

Dalam studi pertama, para ilmuwan menganalisis sampel darah dari UK Biobank yang diambil dari lebih dari 44.000 orang, termasuk 4.900 orang yang kemudian didiagnosis menderita kanker.

Tim tersebut menggunakan proteomik – studi tentang protein untuk membantu mempelajari bagaimana kanker berkembang dan menyebar – untuk menganalisis 1.463 protein dari satu sampel darah setiap orang.

Mereka membandingkan protein orang-orang yang kemudian didiagnosis mengidap kanker dan orang lain yang tidak, sehingga memungkinkan mereka mengidentifikasi perbedaan dan menentukan kaitannya dengan risiko kanker.

Para ilmuwan juga mengidentifikasi 182 protein yang berbeda dalam darah tiga tahun sebelum diagnosis kanker.

ilustrasi tes darah
Ilustrasi ambil darah. (Unsplash/Hush Naidoo Jade Photography)

Dalam studi kedua, para peneliti melihat data genetik dari lebih dari 300.000 kasus kanker untuk menganalisis protein darah mana yang terlibat dalam perkembangan kanker dan dapat menjadi sasaran pengobatan baru.

Dr. Iain Foulkes, direktur eksekutif penelitian dan inovasi di Cancer Research UK, mengatakan: "Mencegah kanker berarti memperhatikan tanda-tanda peringatan awal penyakit tersebut".

"Itu berarti penelitian yang intensif dan melelahkan untuk menemukan sinyal molekuler yang harus kita perhatikan," lanjutnya.

“Penemuan dari penelitian ini adalah langkah pertama yang penting dalam menawarkan terapi pencegahan yang merupakan cara utama untuk memberikan kehidupan yang lebih lama, lebih baik, dan bebas dari rasa takut terhadap kanker kepada masyarakat," urai Dr. Ian.

Sekitar 40 protein dalam darah ditemukan mempengaruhi risiko seseorang terkena sembilan jenis kanker: kandung kemih, payudara, endometrium, kepala dan leher, paru-paru, ovarium, pankreas, ginjal dan non-melanoma ganas.

Meskipun mengubah protein-protein ini dapat meningkatkan atau menurunkan kemungkinan seseorang terkena kanker, dalam beberapa kasus hal ini dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, temuan menunjukkan.

Kendati demikian, para peneliti menekankan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui peran pasti protein dalam perkembangan kanker.

Penting juga untuk menentukan tes mana yang paling dapat diandalkan, tes apa yang dapat dikembangkan untuk mendeteksi protein di klinik, dan obat mana yang dapat menargetkan protein tersebut, tambah para ilmuwan.

Sebuah tes yang disebut tes Galleri sedang menjalani uji coba di NHS Inggris. Namun, tes ini bekerja dengan mendeteksi DNA tumor yang bersirkulasi dalam darah.

Para peneliti menyarankan protein yang mereka temukan bisa menjadi target pencegahan kanker. Dikatakan, pencegahan dan deteksi dini diperlukan untuk terus meningkatkan kelangsungan hidup kanker.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal "Nature Communications".

Para ilmuwan berharap, temuan dari dua penelitian yang didanai oleh Cancer Research UK dapat membantu upaya mencegah kanker sebelum kanker itu muncul.