Bagikan:

SOLO - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pencemaran Sungai Bengawan Solo yang sering terjadi memerlukan kepedulian Gubernur Jawa Tengah untuk penyelesaian. 

"Itu nanti jadi perhatian utama untuk gubernur berikutnya ya," katanya di Solo Jawa Tengah, Antara, Rabu, 22 Mei. 

Dalam penyelesaiannya membutuhkan keterlibatan daerah-daerah sekitar Kota Solo, mengingat pencemaran berasal dari industri sekitar. "Sekali lagi, itu perlu kerja sama dengan kabupaten-kabupaten sekitar. Itu dari Sukoharjo ya, itu pewarna kain," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya juga berencana untuk menindaklanjuti, mengingat sebagian kebutuhan air baku masyarakat Solo diambilkan melalui Bengawan Solo.

"Nanti kami tindaklanjuti secepatnya ya," katanya.

Sebelumnya, pada Selasa lalu, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi Solo berhenti beroperasi sementara akibat tercemar limbah etanol dan tekstil.

Staf IPA Semanggi Purnomo mengatakan air yang seharusnya diolah IPA Semanggi mulai tercemar pukul 11.00 WIB. Sedangkan operasional dihentikan mulai pukul 12.00 WIB.

"Air tercemar dari limbah pabrik di Sukoharjo. Sedangkan limbah etanol masuknya dari Kali Samin menuju Bengawan Solo, kalau tekstil langsung dibuang ke Sungai Bengawan Solo," katanya.

Ia mengatakan operasional dihentikan, karena berdampak pada air yang tidak memenuhi baku mutu.