Bagikan:

SOLO - Pemerintah Kota Surakarta melibatkan daerah lain dalam menyikapi pencemaran yang terjadi di Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah.

Kepala Bidang Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Budiyono mengatakan koordinasi lintas daerah terus dilakukan khususnya di wilayah Solo Raya.

"Kami dengan teman-teman LH (Dinas Lingkungan Hidup) saling menyampaikan informasi," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 27 Desember.

Budiyono tidak memungkiri, pencemaran yang terjadi di Sungai Bengawan Solo diduga berasal dari industri alkohol yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Meski demikian, diakuinya, hingga saat ini masalah tersebut belum teratasi dengan baik.

"Kami sudah sampaikan, tiga bulan sekali ada pertemuan. Koordinasi selama ini sifatnya melakukan pendekatan. Memang selama ini berkaitan dengan pembuangan limbah ke anak sungai Bengawan Solo belum tuntas 100 persen," katanya.

Menurut Budiyono, tidak mudah menyediakan instalasi pengolahan limbah bagi industri. Kondisi ini diperparah pada saat kemarau tingkat pencemaran makin tinggi akibat volume air sungai yang menurun drastis.

 

Pemkot berharap ke depan Sungai Bengawan Solo segera bebas dari pencemaran mengingat sungai tersebut merupakan sumber air bersih terutama di wilayah Kota Surakarta.

Saat ini juga masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) terkait penanganan daerah aliran Sungai Bengawan Solo.

"Di samping menunggu Perpres, upaya secara rutin kami lakukan, namun tidak semudah yang kita bayangkan. Edukasi ke industri kecil tidak mudah dilakukan," kata Budiyono.