Bagikan:

Nusa Dua- Presiden Fiji, Wiliame Katonivere, menegaskan pentingnya World Water Forum (WWF) ke-10 menghasilkan kesepakatan dan tindakan konkret demi mewujudkan keamanan air bagi masyarakat dunia. Katonivere menyatakan bahwa aspek air cenderung terlupakan di tengah pesatnya perkembangan dunia saat ini, padahal air adalah unsur penting dalam kehidupan yang sangat dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup.

"Kita harus membahas tentang strategi yang dapat kita terapkan demi menjamin kehidupan generasi mendatang terkait aspek keamanan dan keselamatan air mereka," kata Katonivere. Minggu 19 Mei.

Katonivere menekankan bahwa keamanan air menjadi salah satu fokus utama Fiji saat ini di tengah upaya menyeimbangkan pembangunan negara dengan penanganan masalah perubahan iklim. Sebagai negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik, Fiji merupakan salah satu negara yang paling terdampak perubahan iklim.

Ia menyatakan bahwa World Water Forum ke-10 harus memastikan bahwa semua hal yang tercantum dalam kompendium aksi konkret direalisasikan oleh seluruh negara peserta. Forum ini juga dapat menunjukkan kepada dunia negara-negara mana saja yang mendukung langkah-langkah menangani masalah air di tingkat global.

"Kita sudah menggelar begitu banyak rapat serta merampungkan banyak penelitian, dan saya pikir penting sekali bagi kita mencari cara menangani masalah air," ucap Katonivere.

Presiden Fiji, Wiliame Katonivere, adalah salah satu kepala negara sahabat yang menghadiri langsung acara World Water Forum ke-10 di Bali yang berlangsung dari 18-25 Mei 2024. Forum ini membahas berbagai isu terkait konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Sebagai tuan rumah, Indonesia mengusulkan pendirian Centre of Excellence (COE) untuk ketahanan air dan iklim. COE diharapkan menjadi ruang pencarian solusi terhadap masalah air dan mewujudkan keamanan air di tengah perubahan iklim. Selain itu, sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara global.