JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengusung prinsip "amar makruf nahi mungkar" dalam memberi dukungan bagi era pemerintahan baru yang dipimpin Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Karena kami punya prinsip dalam MUI yang mengatakan bahwa tujuan pemimpin pada dasarnya adalah memberi kemaslahatan bagi rakyat," kata Ketua Umum MUI Anwar Iskandar saat mendampingi Wapres Ma'ruf Amin dalam sesi wawancara usai menghadiri acara halal bihalal MUI di Jakarta, Selasa 7 Mei, disitat Antara.
Ia mengatakan, MUI telah memutuskan sikap terhadap pemerintahan baru, yang pada dasarnya menjadi mitra bagi pemerintah dalam mewujudkan komitmen untuk memberikan kemaslahatan kepada rakyat.
"Maka tentu tidak ada pilihan lain bagi MUI kecuali mendukung pemerintah yang sah dan mempunyai komitmen untuk mensejahterakan rakyat," katanya.
Dukungan yang diberikan, lanjut Anwar, dalam bentuk nasehat, bimbingan, dan kritik yang baik, sebab bermitra tidak hanya mengiyakan apa yang diinginkan, tetapi juga mengingatkan kebijakan yang salah.
"Itulah prinsip "amar makruf nahi mungkar", tetapi tentu dengan cara yang hikmah, karena hakikatnya nasehat itu barang yang baik, harus disampaikan dengan cara yang baik," katanya.
Dalam kesempatan itu Anwar juga menyampaikan sejumlah komitmen yang melibatkan MUI, Bank Indonesia (BI), Otorita Jasa Keuangan (OJK), dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang mengarah pada kerja sama pemberdayaan ekonomi syariah.
"Yang selanjutnya, tadi juga ada penyerahan bantuan dari MUI kepada Badan Amil Zakat Nasional dan untuk sumbangan masyarakat Palestina di Gaza," tandasnya.