Fasihnya Pidato Inggris Gibran Rakabuming Depan Menteri UEA, Netizen Bandingkan dengan Jokowi dan Paus Fransiskus
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Surakarta.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Netizen kembali menyoroti pidato berbahasa Inggris yang disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di depan sejumlah Menteri dari Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu, 6 Maret lalu.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato dalam konteks peletakan batu pertama (groundbreaking) Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Seperti yang dilihat VOI pada kanal Youtube berita surakarta, Senin, 8 Maret. 

Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektar di tanah bekas depo Pertamina, Jl. Ahmad Yani No. 191, Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta merupakan replika dari Syeikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Masjid merupakan hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab untuk Presiden Jokowi. 

Netizen membandingkan Gibran dengan sang ayah dalam berpidato hingga mendoakan dia sukses dalam menjalankan amanah sebagai Wali Kota Solo

"Berasa denger Pak Jokowi pidato. Masya Allah bener bener serupa suaranya," kata @mamah ilya**** dalam kolom komentar kanal ini. 

"Alhamdulillah. Masya Allah Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan dilancarkan pembangunannya, Amin," kata akun @Mmih****

"Walaupun saya nonmuslim tapi turut bangga untuk warga Solo, semoga bermanfaat untuk menjebarkan ilmu agama lebih baik, salut buat mas Gibran," ujar @Rommy****

Komentar menarik datang dari @Sugeng**** yang menyebutkan pembangunan masjid di Solo merupakan pengakuan dari negara muslim kepada kiprah kepemimpinan Jokowi di Indonesia. 

"Saya penduduk Jakarta asal Solo, agama katolik turut bersyukur dan bangga dengan pembangunan masjid di Solo yang dibiayai UEA sebagai pengakuan kepemimpinan Pak Jokowi sebagai presiden penduduk muslim besar," 

"Berbarengan dengan kehadiran Bapak Paus Fransiskus ke Irak. Kalau semua persahabatan pimpinan  umat beragama  bisa diikuti umatnya, semoga aman dan damailah kehidupan umat manusia di dunia ini." 

Sebagai informasi, Masjid Syeikh Zayed dapat menampung jemaah mencapai 10 ribu berbeda dengan Masjid di Abu Dhabi yang dapat menampung 40 ribu jemaah. Namun kubah utama tetap ada 3 seperti masjid aslinya.

Masjid dirancang agak miring dan mengarah ke arah kiblat. Selain untuk tempat ibadah, masjid tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai wisata religi. Bentuk masjid yang indah juga dilengkapi penataan lighting yang sangat menawan dan material berkualitas di antaranya memakai kuningan dan tembaga berkualitas dari Jawa Tengah.