JAKARTA - Juara Kungfu Turki Necmettin Erbakan Akyuz yang mengibarkan bendera Palestina saat menjadi juara Eropa beberapa waktu lalu mengaku tidak menyesali tindakannya, kendati hal itu kini tengah diselidiki pihak federasi olahraga tersebut.
Federasi Kungfu Wushu Eropa (WKFE) mengumumkan, mereka telah meluncurkan "investigasi internal" terhadap "pertunjukan politik" yang dilaporkan selama upacara pemberian hadiah.
Akyuz, yang memenangi enam kejuaraan seni bela diri, mengibarkan bendera Palestina setelah dianugerahi medali emas Kejuaraan Eropa pada upacara penghargaan. Ia juga menampilkan Dabke, tarian tradisional Palestina di podium. Kejuaraan itu digelar di Istanbul, Turki pada 14-17 Desember 2023 lalu.
"Saya bangga pada diri sendiri atas ketidaknyamanan yang saya timbulkan, saya tidak menyesalinya, dan jika ada kesempatan, saya akan melakukannya lagi," kata Akyuz dalam unggahannya di Instagram, seperti dilansir dari Palestine Chronicle 2 Mei.
"Anda dapat memberikan hukuman, mencabut gelar juara saya, saya tidak peduli, saya melakukannya dengan mempertaruhkan akhir karier olahraga saya," lanjutnya.
Akyuz mengatakan federasi tersebut "tidak memiliki kemanusiaan, tidak memiliki hati nurani, tidak ada kehormatan, tidak ada martabat," kritiknya.
Dia juga mengatakan di X: "Federasi Eropa membuka penyelidikan karena tindakan saya menjadi suara kaum tertindas. Saya tidak menyesali apa yang telah saya lakukan," tandasnya.
BACA JUGA:
"Jika saya mengibarkan bendera Israel di sana dan bukannya bendera Palestina, (federasi) tidak akan memberlakukan hukuman ini," katanya Hari Rabu, dilansir dari Arab News.
"Membuka investigasi, mencabut gelar juara, mengeluarkan sanksi dan menarik semua gelar juara dunia dan Eropa yang saya miliki. Jika Anda berpikir bahwa Anda bisa menakut-nakuti saya dengan hal-hal tersebut dan membuat saya mundur, maka Anda benar-benar bodoh," ujarnya.