Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengecam serangan "yang tidak dapat diterima" terhadap konvoi bantuan Yordania oleh pengunjuk rasa Israel yang coba menghalangi pengirimannya ke Gaza.

"Pemahaman saya adalah orang-orang yang menyerang konvoi ini ditangkap hari ini oleh otoritas Israel. Itu mengirimkan pesan yang sangat kuat," ujarnya saat wawancara dengan NBC Nightly News, melansir The Times of Israel 2 Mei.

Menlu Blinken mengatakan, Pemerintah Israel harus "terus mengirimkan pesan yang kuat bahwa bantuan tidak dapat diganggu, tidak boleh diintervensi ketika melewati Israel. Israel lebih baik dari ini," tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Yordania pada Hari Rabu mengatakan, pemukim Israel menyerang dua konvoi bantuan kemanusiaan saat mereka menuju Gaza.

"Dua konvoi bantuan Yordania yang membawa makanan, tepung dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Jalur Gaza diserang oleh pemukim,” kata kementerian tersebut, tanpa memberikan rincian tentang apa yang terjadi, dikutip dari Al Jazeera.

Outlet media layanan publik Yordania, Al-Mamlaka TV melaporkan, konvoi bantuan yang terdiri dari 31 truk memasuki Gaza melalui penyeberangan Beit Hanoon, yang dikenal sebagai penyeberangan Erez bagi Israel. Ini adalah kali pertama penyeberangan itu dibuka sejak dimulainya perang Oktober lalu.

Menlu Blinken pada Hari Rabu melakukan perjalanan ke Kerem Shalom, pintu masuk Israel ke Gaza sekitar 3 km dari kota selatan Rafah yang dikenal oleh orang Palestina sebagai Karem Abu Salem. Diplomat utama AS juga mengunjungi pelabuhan utama Israel, Ashdod, menyoroti "kemajuan" yang dicapai dalam beberapa pekan terakhir mengenai akses kemanusiaan, namun menekankan sekali lagi bahwa masih banyak yang perlu dilakukan.

“Kemajuan ini nyata, namun mengingat adanya kebutuhan, mengingat besarnya kebutuhan di Gaza, hal ini perlu dipercepat dan dipertahankan," kata Menlu Blinken, meminta Pemerintah Israel untuk mengambil serangkaian langkah spesifik guna memfasilitasi bantuan ke Gaza, di mana hampir separuh penduduknya menderita kelaparan yang parah.