Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya membongkar keberadaan laboratorium atau pabrik tembakau sintetis (MDMP-4en) jenis Pinaca di perumahan Mountain View Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan pemeriksaan, para tersangka yang terlibat merupakan jaringan internasional.

"Berdasarkan keterangan para tersangka, mereka ini jaringan tersendiri, tapi Mereka ini sudah termasuk jaringan internasional," ujar Kasubdit III Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Malvino E. Yustisia kepada wartawan, Selasa, 30 April.

Kelompok ini diklasifikasikan sebagai jaringan internasional dikarenakan bahan baku pembuatan tembakau sintetis jenis Pinaca didapat dari luar negeri.

Namun, mengenai negara asal, Malvino tak menjelaskan secara rinci. Hanya dikatakan, usai tembakau sintetis selesai diproduksi akan langsung jual ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Karena prekursornya itu dilakukan secara impor ya, dan juga setelah jadi bahan jadinya itu, pinaca, itu kemudian didistribusikan secara nasional," sebutnya.

Dalam kasus ini, ada lima orang yang ditetapkan tersangka. Mereka merupakan pengendali atau pemodal hingga peracik narkoba.

"Dari pengendali dan pemodal, kemudian tukang raciknya, tadi ada dua orang ya tukang racik di TKP ini. Kemudian ada 1 yang sebagai Marketing dan sebagai gudang penyimpanan bahan baku. dan yang terakhir adalah pembeli bahan baku yang sudah jadi," ucapnya.

Selain itu, dari hasil pendalaman, pabrik itu diketahui merupakan tempat produksi tembakau sintetis jenis Pinaca pertama di Indonesia.

"Laboratorium ini atau rumah ini adalah yang menjadi pertama kali di Indonesia. Di mana memproduksi mulai dari bahan baku sampai menjadi bibit atau sampaikan menjadi bahan jadi untuk tembakau sintetis," kata Malvino.