JAKARTA - Massa mahasiswa memecahkan jendela dan mengibarkan bendera pro Palestina meringsek masuk aula Hamilton Hall yang bersejarah di Universitas Columbia, Amerika Serikat (AS), Selasa 30 April siang WIB.
Mereka menolak untuk membubarkan diri dari aturan yang diserukan kampus setelah belum lama ini menjadikan kawasan Universitas Columbia sebagai lokasi perkemahan dan demonstrasi memprotes pendudukan militer di Gaza.
Mengutip NBC News, para mahasiswa ini terinspirasi massa demonstrasi protes anti-Perang Vietnam pada tahun 1968 yang juga menduduki aula Hamilton Hall.
"Mari kita tuntaskan apa yang mereka lakukan pada tahun 1968,” kata salah satu demonstran.
"Bangunan [aula] ini sekarang liberated," kata yang lain.
Upaya masuk ke aula tersebut hanya beberapa jam setelah para mahasiswa yang berpihak pada Palestina dalam demonstrasi ini diberi tindakan disipliner oleh pihak kampus berupa drop out atau pemberhentian.
Aktivitas belajar mengajar di Universitas Columbia juga sementara waktu diliburkan. Namun, mahasiswa tetap melanjutkan unjuk rasanya.
Massa demonstran terlihat menggantungkan spanduk di balkon gedung aula dengan seolah mengganti Hamilton Hall menjadi "Hind's Hall" untuk menghormati seorang gadis berusia 6 tahun bernama Hind Rajab yang tewas di Gaza.
Hind Rajab yang tak diketahui keberadaanya oleh keluarga pada hari ke-12, menelepon petugas pertolongan agar diselamatkan dari serangan mematikan Israel di Gaza.
Rekaman panggilan telepon dari anak itu viral di media online memicu aksi simpatik dan kemarahan publik. Dalam rekaman, Hind terdengar ketakutan dan merintih memohon kepada petugas untuk menyelamatkan nyawanya.
NBC News sempat mewawancarai ibunda Hind Rajab. Sang ibu mengatakan jenazah anaknya ditemukan pada Februari 2024 bersama jenazah paramedis yang dikirim untuk menyelamatkannya usai panggilan darurat. Sementara bangkai ambulans paramedis sisa terbakar berada di sekitar lokasi.