JAKARTA - Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar akhirnya membenarkan kabar satu anggota TNI AD meregang nyawa akibat tersambar petir di dekat Mabes TNI AD, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 24 April.
"Betul, satu orang meninggal dunia atas nama Prada Ardiayansyah," kata Mayjen Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 24 April, malam.
Pada berita sebelumnya, Mayjen Nugraha Gumilar sempat membantah kabar tersebut.
"Sampai sekarang belum ada korban meninggal. Ada yang meninggal kata siapa? Enggak, dua orang itu masih dirawat," kata Mayjen Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi VOI.
"Iya luka. Tidak ada yang meninggal, masih dalam perawatan. Besok sembuh," ucapnya.
Dua anggota TNI AD dan TNI AL mengalami luka setelah terkena sambaran petir saat tengah melakukan penjagaan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 23 April sore. Kejadian terjadi sekitar pukul 15.20 WIB.
Belakangan diketahui, kedua korban berasal dari TNI AD dan TNI AL. Anggota TNI AD berinisial Prada A, anggota Satuan Kerja (Satker) Mako Akademik TNI. Sedangkan anggota TNI AL berpangkat Kls Bek DS dengan jabatan TA Subdis Jabatmil Satker Disminpersal.
Menurut data yang dihimpun, kejadian terjadi sekitar pukul 15.20 WIB terdengar bunyi petir menggelegar. Kemudian pukul 15.22 WIB, terlihat orang yang berada di sekitar datang membantu korban, di dapati 2 orang anggota sudah terjatuh.
BACA JUGA:
Kemudian pukul 15.28 WIB, seorang anggota TNI AL dibawa ke Satkes Mabes AL dan anggota TNI AD dibawa ke Satkes Mabes TNI menggunakan Mobil tamu.
Pertolongan pertama terhadap korban anggota TNI AL berpangkat Kls Bek DS dilakukan pukul 15.30 WIB oleh tim UGD Satkes Mabesal.
Sementara anggota TNI AD Prada A dilakukan pertolongan pertama oleh tim UGD Satkes Mabes TNI sekitar pukul 15.35 WIB.
Guna penanganan lebih lanjut, kedua anggota TNI AD dan TNI AL dievakuasi kembali oleh Tim Satkes ke RS Ridwan Meuraksa Jakarta Timur pada pukul 16.15 WIB.