MEULABOH - Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada tahun anggaran 2024 kembali melanjutkan pembangunan tanggul pemecah ombak di sepanjang pantai di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
“Alhamdulillah, pada tahun ini Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp43 miliar untuk melanjutkan proyek tanggul di Aceh Barat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Dr Kurdi MT kepada ANTARA di Meulaboh, Senin, 22 April.
Pembangunan tanggul tersebut nantinya diharapkan dapat mengatasi persoalan abrasi pantai yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Menurut dia, pembangunan tanggul yang dilakukan oleh pemerintah pusat tersebut, dinilai efektif untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, sekaligus menghindari potensi bencana pasang surut air laut yang terjadi di pemukiman masyarakat yang bermukim di sekitar pantai.
Kurdi mengatakan, pada 2020, Kementerian PUPR juga telah mengalokasikan anggaran dengan pagu Rp17 miliar untuk melakukan pembangunan tanggul pemecah ombak di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Pada 2021, pemerintah pusat juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp33 miliar untuk melanjutkan proyek serupa.
Kurdi mengatakan, dengan dilanjutkannya pembangunan tanggul pengaman pantai di Meulaboh itu, diharapkan dapat melindungi masyarakat dari terjangan abrasi pantai dan bencana alam.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berharap lanjutan pembangunan tanggul pada tahun ini dapat mengatasi persoalan banjir rob yang terjadi setiap tahunnya di daerah tersebut.
Sebelumnya, pemerintah pusat merencanakan panjang pembangunan tanggul yang akan dibangun pemerintah pusat di daerah tersebut mencapai 1,6 kilometer, yang membentang dari Desa Suak Indrapuri, Desa Pasir, Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
BACA JUGA:
Keberadaan tanggul di sepanjang garis pantai Meulaboh memang sangat dibutuhkan masyarakat guna mencegah terjangan banjir rob atau pasang purnama,” kata Dr Kurdi.