Jadi Keterlambatan Pembangunan Tanggul Jakarta Akibat Masalah Anggaran Atau Air Pasang?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI kembali melanjutkan pembuatan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di pesisir Jakarta. Pengerjaan tanggul sempat dihentikan dua tahun lalu.

Awal Desember ini, Kepala Dinas SDA DKI Yusmada Faizal menuturkan, pembangunan tanggul sempat terkendala akibat tingginya pasang laut dan banjir rob yang terjadi sejak Jumat, 3 Desember 2021. Banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air lau, terutama jika tinggi muka air (TMA) laut melebihi +240 PP. Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50cm.

Tapi Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku pembuatan Tanggul Jakarta ini sempat mengalami kendala anggaran. Sebab, kata dia, pembangunan benteng penahan banjir rob ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Tahun depan kita akan membangun (tanggul) 22 kilometer, memang butuh biaya yang tidak sedikit. Ya, selama ini terkendala dana. Tidak hanya Jakarta, semua provinsi di seluruh Indonesia itu memerlukan dana yang besar untuk pencegahan pengendalian banjir," kata Riza kepada wartawan, Senin, 27 Desember.

Belum lagi, masih ada program pengendalian banjir selain pembuatan tanggul. Riza mengungkapkan, Pemprov DKI mesti membagi anggaran penanganan banjir kepada program pengerukan waduk, polder, pemeliharaan pompa, hingga pembangunan sumur resapan.

"Kurang lebih kami menganggarkan pengendalian banjir setiap tahun tidk kurang dari Rp2 triliun. Jadi, selain biaya untuk pendidikan, kesehatan, pengendalian banjir itu termasuk yang paling besar," jelasnya.

Sebagai informasi, Tanggul NCICD di sepanjang garis pantai Jakarta ini merupakan proyek strategis nasional (PSN). Pengerjaannya dilakukan oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI.

Secara total, Tanggul NCICD ditargetkan akan dibangun sepanjang 130 kilometer dari Kamal Muara sampai Kali Blencong. Saat ini, pemerintah menargetkan pembangunan prioritas awal 46 kilometer.

Sudah ada 12,6 kilometer tanggul yang terbangun dalam pengerjaan sepanjang tahun 2016 hingga 2019. Lalu, saat dilanjutkan lagi, tanggul sepanjang 11 kilometer akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan 22 kilometer oleh Pemprov DKI. Pemprov DKI menargetkan pembuatan tanggul sepanjang 790 meter selama 2021.