Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin mengaku pembangunan tanggul pantai di pesisir Jakarta dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) berjalan lambat.

Ika pun terpaksa mengulur target penyelesaian dari yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kini, Pemprov DKI menargetkan tanggul pantai sepanjang 18 kilometer baru akan selesai pada tahun 2028.

"NCICD, dengan catatan time line-nya lancar dan tidak ada masalah terkait pengadaan barang dan jasa, berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan di 2023, kita akan selesai di tahun 2028 untuk kewenangan (pembangunan) DKI kurang lebih 18 kilometer. Ini dengan catatan on time," kata Ika di Jakarta, Rabu, 24 Juli.

Hanya saja, Ika tak menampik pembangunan tanggul pantai belum selesai saat tahun 2028. Sebab, pada tahun ini, pengerjaan konstruksi tersendat akibat mengurus kontrak penggarap proyek tersebut.

"Di tahun 2024 ini, kita sudah delay. Kenapa? Karena baru kontrak kurang lebih satu bulan yang lalu. Jadi, ada sekian bulan yang kami agak delay dalam pembangunan NCICD," ujar Ika.

Jika demikian, bisa saja tanggul pantai sebagai batas pengaman pasang air laut ini baru berdiri tahun 2029. Namun setidaknya, menurut Ika, pemerintah pusat masih menargetkan Pemprov DKI mengerjakam tanggul pantai hingga 6 tahun ke depan .

"Terburuknya, kita akan mundur sampai 2029. Namun, berdasarkan target antara DKI dan juga Kementerian PUPR, kami masih diberi waktu sampai 2030," ujar Ika.

Secara keseluruhan, poyek NCICD terbagi dalam tiga fase, yakni fase A, B, dan C. Fase A mencakup pembangunan tanggul pantai yang berfungsi untuk mencegah banjir rob di utara Jakarta. Sementara, fase B dan C mencakup pembangunan tanggul laut atau yang dinamakan dengan Giant Sea Wall.