UE Harus Mengirimkan Sistem Anti-rudal ke Ukraina, Borrell: Tidak Bisa hanya Mengandalkan AS, Kami Punya Patriot
Pertahanan udara Ukraina. (Wikimedia Commons/Ministry of Defense of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Diplomat utama Uni Eropa mengatakan, blok tersebut harus mengirimkan sistem anti-rudal mereka untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina saat Rusia meningkatkan gempurannya, menekankan tidak bisa hanya mengandalkan Amerika Serikat untuk membantu Kyiv.

Ukraina menghadapi kekurangan amunisi, utamanya untuk sistem pertahanan udara, saat perang dengan Rusia telah berjalan lebih dari dua tahun, saat pendanaan penting dari AS diblokir oleh Partai Republik di Kongres selama berbulan-bulan, sedangkan UE gagal mengirimkan amunisi yang cukup tepat waktu.

"Kami punya Patriot, kami punya sistem anti-rudal. Kami harus mengeluarkan mereka dari barak kami di mana mereka disimpan dan mengirim mereka ke Ukraina di mana perang sedang berkecamuk," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri Negara Kelompok Tujuh (G7) di Pulau Capri, Italia, melansir Reuters 18 April.

"Jika tidak, sistem kelistrikan Ukraina akan hancur. Dan tidak ada negara yang dapat berperang tanpa listrik di rumah, di pabrik, online, untuk segala hal," tambahnya.

Pertahanan udara Ukraina adalah isu utama bagi para menteri yang berkumpul di Italia, menyusul seruan Jerman pada Hari Rabu kepada Uni Eropa dan NATO agar berbuat lebih banyak untuk membantu Kyiv.

"Saya yakin kami akan melakukan hal itu, namun kami harus menyelesaikannya dengan cepat," kata Borrell, seraya menambahkan ia menyesalkan "politik internal" di AS yang menunda paket bantuan yang sangat dibutuhkan untuk Ukraina senilai 60,84 miliar dolar AS.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan AS. Kita harus mengambil tanggung jawab kita sendiri dan berhenti berkata, 'oh, AS akan melakukannya'," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, kekurangan rudal pertahanan udara menyebabkan Ukraina tidak dapat menggagalkan serangan Rusia yang menghantam pembangkit listrik terbesar di wilayah ibu kota Kyiv pekan lalu.

Ada 11 rudal yang terbang. Tujuh yang pertama kami hancurkan, dan empat (sisanya) menghancurkan Trypillia. Kenapa? Karena tidak ada rudal. Kami kehabisan rudal untuk mempertahankan Trypillia," ujarnya dalam wawancara dengan PBS.

Dalam pidato video malamnya awal pekan ini, Presiden Zelensky mencatat tiga sektor di mana pasukan Ukraina menghadapi situasi sulit dalam melawan serangan gencar Rusia, yakni Chasiv Yar, di sebelah barat Kota Bakhmut yang dikuasai Rusia di timur, serta Pokrovsk dan Kupiansk, lebih jauh ke barat dan utara.