Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyoroti kondisi Kereta Cepat Whoosh yang bocor atapnya dan viral di media sosiall. Dia menyindir barang belum lunas dan utang hingga 70 tahun tapi sudah bermasalah.

Awalnya, Hasto menyinggung soal masalah ekonomi di Tanah Air khususnya di masa terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu berkaitan dengan utang luar negeri dan penggunaannya.

“Bagaimana dengan utang luar negeri kita, bagaimana dengan tadi ada berita kereta api cepat dengan biaya yang begitu besar, utangnya 70 tahun baru lunas belum-belum sudah bocor airnya masuk,” kata Hasto kepada wartawan di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam, 12 April.

Hasto juga menyinggung soal nilai mata uang rupiah yang melemah. Katanya, Presiden Jokowi sebagai kepala negara harusnya memberi perhatian lebih soal ekonomi.

Menurutnya, urusan rakyat harus menjadi yang nomor satu dibanding berlomba mencari kekuasaan. “Itukan yang harusnya kita persoalkan untuk kita dapat selesaikan untuk dapat kita mitigasi. Ketika rupiah melemah jangan sampai ini menciptakan krisis,” tegasnya.

“Jadi jangan kita tergiur pada sekedar kekuasaan lalu semua berlomba-berlomba tetapi merupakan tanggung jawab partai terhadap rakyat,” sambung eks Anggota DPR RI ini.

Hasto memastikan partainya terus memantau soal ragam masalah kerakyatan, termasuk ekonomi. Pihaknya tak mau rakyat terimbas karena semua sibu berburu kekuasaan.

“PDI Perjuangan bergerak dengan mengedepankan tanggung jawab kepada rakyat ini. Jangan sampai perburuan kekuasaan lalu melupakan nasib rakyat yang saat ini menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok akibat beras naik, kelas menengah juga terjadi defisit keuangan mereka, tabungan sudah banyak dipakai nah ini yang harus dicari solusinya,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh mendadak viral di media sosial karena diduga mengalami kebocoran akibat hujan deras. Akun X, @Zer***** menyebut kejadian itu terjadi ketika kereta berada Stasiun Tegalluar, Gedebage, Bandung, Jawa Barat.

Salah satu saksi mata yang mengetahui peristiwa tersebut mengatakan, kebocoran terjadi di antara sambungan gerbong 5 dan 6. Akibatnya adanya rembesan air di lantai gerbong kereta.

Sementara itu, KCIC sudah buka suara soal video viral di media sosial X. Mereka membantah kereta cepat mengalami kebocoran.

"Saat kejadian di Stasiun Tegalluar terdapat satu rangkaian yang sedang melayani proses naik penumpang, yakni rangkaian kereta G 1234. Adapun kondisi yang terdampak tampias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6," ujar GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 12 April.

Eva mengatakan, kondisi yang terjadi saat itu cuaca di area peron Stasiun Tegalluar dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang. Bersamaan dengan hujan disertai angin tersebut, sedang berlangsung proses keberangkatan yang membuat seluruh pintu kereta harus terbuka.

"Sehingga, air hujan yang terbawa angin kencang mengarah ke dalam melalui pintu kereta yang sedang terbuka," katanya.