Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Hari Raya Idulfitri harus jadi momen untuk saling memaafkan. Tahun politik sudah berlalu siapapun yang berbeda pilihan harus kembali bersatu. 

Hal ini disampaikan Bahlil usai mengikuti salat Idulfitri bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin di Masjid Istiqlal, Jakarta pada hari ini, Rabu, 10 April. Saat itu, KH Abdul A'la Basyir mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam ceramahnya.

“(Tahun, red) politik sudah selesai kalau kemaren kita sama-sama ada perbedaan pilihan, ada tutur kata yang mungkin kurang pas, tidak berkenan, ya, di Hari Idulfitri ini kita harus saling memaafkan, membukakan diri, menjaga kekompakan bangsa untuk negara kita ke depan yang lebih baik,” kata Bahlil kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Rabu, 10 April. 

“Idulfitri ini kan kembali kepada fitrah. Ya, kita mendoakan semoga seluruh ibadah puasa kita diterima Allah SWT dan kita saling memaafkan,” sambung politikus Partai Golkar tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin hadir melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta. Ini adalah momen terakhir mereka berlebaran sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober mendatang.

Khatib di Masjid Istiqlal, KH Abdul A'la Basyir mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan ketika berceramah di hadapan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, para menteri serta duta besar negara sahabat.

“Kita memerlukan persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh. Dalam suasana yang penuh kondisi keterpecah belahan kita sulit melakukan apapun yang bermakna,” kata KH Abdul A’la Basyir di hadapan jemaah salat Idulfitri.

“Dalam situasi yang penuh bermusuhan kita tentu sulit menghasilkan karya besar untuk masyarakat dan bangsa,” sambungnya.