JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta masa bakti 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa momentum Idulfitri 1444 Hijriah adalah tentang kumpul bersama dan saling memaafkan.
"Alhamdulillah, kami bersyukur sekeluarga bisa kumpul bersama untuk shalat Idulfitri di Masjid Istiqlal dengan khusyuk, dan khutbahnya bagus sekali, pesan untuk saling memaafkan," kata Anies usai melaksanakan shalat id di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Sabtu, 22 April.
Disinggung tentang tahun politik, Anies mengatakan bahwa seluruh masyarakat saat ini tidak sedang berbicara tentang politik, melainkan tentang kumpul bersama dan saling memaafkan.
"Izinkan kami menyampaikan selamat Idulfitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin. Insyaallah, ini menjadi awalan kita menjadi lebih baik di kemudian hari," kata Mendikbud 2014-2016 pada Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla itu.
Ia juga berharap agar ibadah yang dilakukan di bulan suci Ramadhan tahun ini dapat diterima dan dilipatgandakan pahalanya, sampai derajat "muttaqin" (orang-orang yang bertakwa).
Anies melaksanakan shalat Id di Masjid Istiqlal bersama istri dan kedua anaknya, sembari membantu sang Ibunda, Aliyah Baswedan yang duduk di atas kursi roda.
Saat ditanya mengenai alasan memilih Masjid Istiqlal untuk shalat Id, Anies menjawab dengan cukup singkat dan menggelitik.
BACA JUGA:
"Karena tidak ada di JIS (Jakarta International Stadium)," jawab Anie R Baswedan yang membuat seluruh awak media terkekeh-kekeh.
Sementara itu tentang khutbah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar yang menjadi khatib pada shalat Id kali ini membahas tentang ketakwaan.
"Ketakwaan tidak jadi secara instan, namun ia dilalui dengan tahapan ibadah dan ketaatan secara terus menerus sehingga terbentuk pribadi yang kuat dan tangguh," kata Asep.
Adapun karakter yang dimiliki orang yang bertakwa yaitu dermawan dalam kondisi apapun, dan mampu mengontrol emosi ketika berbicara dan berperilaku.
"Makna fitri adalah suci dan bersih, artinya saat ini setelah berpuasa, diharapkan kembali bersih dan suci dan mencapai derajat muttaqin. Derajat ini hanya bisa diraih oleh mereka yang berpuasa dengan khusyuk dan ikhlas, serta yang sudah selesai dengan dirinya sendiri," demikian Asep Saepudin.